Pasca ditemukannya bendera dan ikat kepala Islamic State in Irak and Syria (ISIS) di Masjid Al-Hidayah Dusun Kedungpen, Desa/Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, pihak kepolisian terus berupaya melakukan penyelidikan.
AKBP Leonardus Simarmata Kapolres Mojokerto mengatakan sampai saat ini pihak kepolisan sudah memeriksa tiga orang saksi untuk dimintai keterangan seputar penemuan bendara ISIS tersebut.
Fuad reporter Radio Maja Mojokerto melaporkan, ketiga saksi yang diperiksa yakni Makhsun selaku orang yang menemukan pertama kali, Syaiful selaku takmir Masjid serta Yusuf Imam Masjid.
Dari hasil penyidikan, Leonardus menjelaskan bendera dan ikat kepala ISIS diduga kuat sengaja ditinggalkan oleh 6 orang pria yang sempat bermalam di masjid dan hal itu diperkuat dengan keterangan Syaiful Takmir Masjid Al Hidayah.
Dirinya menceritakan pada Minggu (7/1/2018) sekitar pukul 21.00 WIB, terdapat 6 pria yang tak diketahui identitasnya meminta izin bermalam ke Syaiful untuk menginap di Masjid Al Hidayah. Keenam pria yang datang mengendarai 3 sepeda motor itu mengaku warga Lamongan. Mereka singgah setelah menempuh perjalanan dari Malang. Dan usai salat Subuh, Senin (8/1/2018) pagi mereka meninggalkan masjid.
Namun, hingga sampai saat ini identitas keenam pria tersebut belum diketahui dan masih dalam penyelidikan. (fad/dwi/ipg)