Kombes Pol Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jatim kembali mengingatkan untuk pihak keluarga dari terduga teroris, agar segera mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Hal itu disampaikan, terkait kebutuhan polisi untuk mendapatkan data sekunder, yang akan dicocokkan dengan keluarga pelaku.
Barung mengatakan pemberitahuan itu merupakan yang ketiga kalinya dan menjadi pemberitahuan terakhir. Karena sampai saat ini, kata Barung, dari 13 jenazah terduga teroris, belum ada satupun, pihak keluarga yang mengakuinya.
“Yang memiliki ikatan keluarga dengan Anton, Tri, ataupun Dita, kami mengharapkan kehadirannya ke RS Bhayangkara. Kehadiran anda sangat dibutuhkan. Karena kami butuh data sekunder,” kata Barung, Rabu (16/5/2018).
Pihaknya akan terus menunggu selama 7 hari ke depan, setelah pengumuman terkahir itu. Apabila keluarga tidak kunjung datang, pihak kepolisian bersama pemerintah dan tokoh agama, akan menguburkan jenazah sesuai agama yang dianutnya.
Sementara itu, keluarga dari Tri Murtiono dikabarkan sempat mendatangi RS Bhayangkara. Namun kedatangannya, bukan untuk mengakui atau mengambil jenazah pelaku, melainkan ingin menjenguk AS. Keluarga yang diketahui paman dari AS itu, tidak mau mengakui jenazah ayah AS dan tidak bersedia di tes DNA.
“Ya paman AS, datang hanya mengkonfirmasi kalau dia pamannya dan menjenguk AS. Dia tidak mengakui jenazah ayahnya AS dan yang bersangkutan juga tidak bersedia di tes DNA,” kata Barung. (ang/dwi)