Jumat, 29 November 2024

Polda Jatim Gelar Rakernis Bahas Pengamanan Lebaran 2018

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Rapat Kerja Teknis (Rakernis) yang digelar oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim bersama dengan lintas sektoral, di Gedung SIER Rungkut, Jumat (13/4/2018). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Persiapan menjelang Ramadhan dan pengamanan arus mudik lebaran 2018, menjadi salah satu perhatian dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis), yang digelar oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim bersama dengan lintas sektoral, di Gedung SIER Rungkut, Jumat (13/4/2018).

Rapat kali ini, membahas tentang upaya penekanan pada angka kecelakaan saat masa lebaran. Polisi akan giat melakukan patroli dan penjagaan di sejumlah wilayah, terutama di titik black spot atau rawan laka. Kombes Pol Heri Wahono Direktorat Lantas (Ditlantas) Polda Jatim mengatakan Jatim memiliki titik rawan yang cukup banyak, seperti di kawasan Pantura dan jalur tengah.

“Di Jatim ada beberapa titik black spot atau rawan laka yang perlu kita benahi. Jumlahnya cukup banyak, karena hampir di setiap kota atau kabupaten ada, seperti daerah pantura, terus jalur tengah, mulai dari Ngawi sampai Jombang,” kata Heri, Jumat (13/4/2018).

Pihaknya juga akan menempatkan beberapa petugas di 6 jalur yang sudah disiapkan, diantaranya jalur utara, tengah, selatan, tapal kuda, madura, dan tol. Termasuk jalur wisata juga, mulai dari Batu hingga Pandaan. Menurutnya, jalur tersebut rawan macet, terutama saat musim liburan.

Selain fokus pada penekanan angka kecelakaan, Irjen Pol Machfud Arifin Kapolda Jatim mengatakan pihaknya juga akan menyediakan beberapa fasilitas, untuk kenyamanan dan kelancaran para pemudik.

“Yang ditekankan disini, bagaimana kami harus meminimalisir korban kecelakaan lalu lintas, kelancaran lalu lintas dan mengawal orang-orang saat mudik, seperti memberikan rambu-rambu, pesan imbauan, menyediakan tempat istirahat atau rest area dan lain-lain,” kata dia.

Penyediaan rest area ini, lanjut Machfud, sangat penting, untuk mengantisipasi para pemudik yang kelelahan saat diperjalanan, yang rawan terjadinya human error atau kecelakaan. Terutama di kawasan tol atau daerah lainnya, yang jarang ditemukan rest area.

“Banyak di daerah tol, pengendara itu mulai ngantuk. Nah itulah kesalahan bersifat human error. Keenakan kena angin, lalu keadannya capek, terus ngantuk, dan kecelakaan. Maka perlu diberi rest area, agar bisa istirahat dulu, sampai capeknya berkurang, baru melanjutkan perjalanan lagi,” jelasnya.

Berdasarkan data Polda Jatim pada tahun 2017, angka kecelakaan tercatat mencapai 5 ribu lebih. Sementara pada tahun 2018 sampai dengan awal April ini, apabila dibandingkan dengan tahun lalu, kata Machfud, sudah menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.

Machfud menambahkan, ke depan pihaknya juga akan menggelar rapat koordinasi lintas instansi dengan Dinas Perhubungan, PT. Jasa Raharja dan stakeholder lainnya, terkait persiapan Lebaran 2018. (ang/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 29 November 2024
26o
Kurs