Seorang perempuan berinisial EL (40) yang ditemukan terbakar bersama suaminya, di sebuah kamar kos Babatan, Wiyung, dinyatakan meninggal dunia. dr Pesta Parulian Humas RSUD Dr Soetomo mengatakan korban mengalami infeksi yang cukup luas, terutama pada paru-parunya.
Sebelumnya, kondisi EL sempat dikabarkan membaik, saat menjalani perawatan untuk luka bakarnya. Namun, imbas kebakaran itu ternyata berdampak ke paru-parunya, yang menyebabkan kondisi korban kian buruk.
“Korban kondisinya memburuk. Sebelum meninggal, dia mengalami sesak nafas, demam, tensinya turun hingga denyut jantungnya naik,” kata dr Pesta, saat dihubungi suarasurabaya.net, Selasa (24/4/2018).
Korban sempat dilarikan ke ruang Intensive Care Unit (ICU) untuk mendapatkan pertolongan seperti pemberian alat bantu pernapasan dan pemberian daya pacu jantung. Namun, karena infeksi paru-paru yang semakin meluas, korban tidak mampu bertahan dan meninggal, pada Jumat kemarin (20/4/2018), sekitar pukul 16.00 WIB.
“Saya waktu itu posisi lagi perjalanan dari Medan, saya dikabari sama dokter-dokter yang menangani kalau dia sudah meninggal,” kata dia.
Hingga kematian korban, dr Pesta mengatakan tidak ada satupun keluarga korban yang tahu dan datang ke rumah sakit untuk mengurus jenazahnya. Sejak awal masuk, korban terlihat sendiri dan tidak ada pihak keluarga yang menemani, selama korban menjalani perawatan.
“Tidak jelas siapa keluarganya. Sampai dia meninggal, tidak ada yang mengurusnya. Dulu waktu dirawat sempat ditungguin sama ibunya RB. Mungkin jenazahnya juga akan diurus sama keluarganya RB,” kata dia.
Sekadar diketahui, sebelumnya RB juga dinyatakan telah meninggal dunia, akibat infeksi pada paru-parunya. RB dan EL ini merupakan pasangan suami istri yang sempat melakukan percobaan bunuh diri, dengan membakar tubuhnya sendiri, di kamar kos, Jalan Babatan Gang 1 No. 15, Kecamatan Wiyung, Surabaya, pada Kamis malam (5/4/2018). (ang/dwi/rst)