Taufik Kurniawan Wakil Ketua DPR RI menegaskan jika peredaran narkoba di Indonesia sudah kronis, bahkan seperti kanker stadium empat. Hal itu dibuktikan dengan penyerbuan berton-ton narkoba ke Indonesia akhir-akhir dan telah ditangkap oleh aparat.
“Penyelundupan dan peredaran narkoba di Indonesia sudah kronis, seperti kanker stadium empat. Jangankan berton-ton, beberapa gram saja sudah bisa merusak generasi bangsa, maka harus dilawan,” tegas Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Waketum PAN itu mendorong Kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI Angkatan Laut, Bea dan Cukai, hingga Polair, untuk makin mewaspadai berbagai modus penyelundupan narkoba melalui daerah perbatasan dan pelabuhan-pelabuhan ‘tikus’ Indonesia.
“Jadi, aparat harus mewaspadai pelabuhan-pelabuhan ‘tikus’ di daerah dan pulau-pulau berbatasan dengan negara tetangga. Sehingga patroli harus semakin diperketat, karena wilayah-wilayah itu rawan terhadap penyelundupan narkoba,” ujarnya.
Menyinggung banyak narapidana yang menjadi pengendali narkoba, padahal telah mendapat vonis hukuman mati, Taufik justru mendorong agar Kejagung RI segera mengeksekusi mati.
“Itu menjadi ironi, ketika Indonesia bertekad melawan narkoba, tapi masih ada napi yang mengendalikan peredaran narkoba,” kata dia.
Karena itu, kata Taufik, Kejagung RI tidak boleh kompromi dengan napi pengendali narkoba. Bahkan, yang sudah divonis hukuman mati, harus diprioritaskan untuk segera dieksekusi mati.
“Jadi, tidak boleh tawar-menawar dengan penegakan hukum,” pungkasnya.
Sebelumnya karyawan DPR RI melakukan tes urine narkoba di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (28/2/2018). Kegiatan ini sebagai langkah melawan penyalahgunaan narkoba khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di lembaga parlemen ini.(faz/iss)