Tim Respati Polrestabes Surabaya melakukan penyisiran di tempat umum, salah satunya di Stasiun Pasar Turi Surabaya, Jumat (6/7/2018).
Ipda Ardian Wahudi Ketua Tim Respati Polrestabes Surabaya mengatakan, ini dilakukan sebagai upaya pencegahan sekaligus untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan.
Salah satunya bagi terduga teroris yang melarikan diri setelah meledakkan bom di Pasuruan. Anggota kepolisian masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku.
“Ini kegiatan rutin melakukan pencegahan dan mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan, salah satunya teroris yang kabur itu. Kita tingkatkan skala pencegahan kita,” kata Ardian di Stasiun Pasar Turi.
Stasiun Pasar Turi, kata Ardian, memiliki potensi bagi pelaku sebagai sarana transportasi perpindahan dari satu kota ke kota lainnya. Sebanyak delapan anggota Tim Respati diterjunkan untuk menyisir semua ruang yang ada di stasiun.
Selain itu, mereka juga melakukan pengecekan surat identitas atau paspor, dan isi tas bagi wisatawan mancanegara yang hendak pergi maupun baru tiba di stasiun.
“Tidak menutup kemungkinan stasiun menjadi tempat gerak mereka, untuk berpindah dari satu kota ke kota lainnya. Kita tingkatkan supaya jalur-jalur mereka bisa kita patahkan dan penangkapan,” tegas Ardian.
Sementara itu, kehadiran Tim Respati sempat menjadi perhatian dan membuat sejumlah para penumpang kereta api merasa gugup. Salah satunya Leny Warga Surabaya. Penumpang dengan tujuan Malang itu, sempat terkejut dan mengira jika telah terjadi sesuatu di Stasiun Pasar Turi.
“Iya awalnya saya takut, tanya-tanya juga ini kenapa ada polisi. Tapi ternyata hanya pengamanan saja. Agak lega juga sih, bisa jadi tambah dijaga ada polisi jadi kita bisa lebih tenang,” kata Leny. (ang/iss)