Penyelundupan 23 Kontainer Pakaian Bekas Senilai Rp11 Miliar Digagalkan

Sejumlah 23 kontainer ukuran 20 feet berisi pakaian bekas yang akan diselundupkan ke Surabaya berhasil digagalkan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya.

Kontainer-kontainer berisi 4.416 balpress pakaian dan sepatu bekas dari luar negeri ini dimuat KM Mentari Crystal melalui pelabuhan antara di Waingapu, Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tim Satgas Second Fleet Quick Response (SFQR) yang terdiri dari KRI Hiu-634, Satuan Patroli, Tim Intel, dan Diskum Lantamal V menangkap KM Mentari Crystal Kamis (2/8/2018) lalu, di utara kepulauan Madura.

KRI Hiu menangkap tangan KM Mentari Crystal setelah melakukan pengecekan data manifes kapal. Tim KRI Hiu mendapati manifes itu tidak sesuai dengan muatan kapal.

Di dalam manifes, kapal dengan alur pelayaran Pelabuhan Ende-Waingapu- Surabaya, itu tertulis, barang-baranh itu adalah barang retur perusahaan tanpa menyebutkan asalnya.

Laksamana Pertama TNI Edwin, Komandan Lantamal V Surabaya mengatakan, dia memperkirakan barang-barang ini berasal dari China atau Taiwan.

“Kami memperkirakan, nilai seluruh barang-barang ini sekitar Rp11 miliar,” ujarnya saat memberikan keterangan pers di Balai Prajurit Lantamal V Surabaya, Rabu (8/8/2018).

Edwin mengatakan, Satgas SFQR mengamankan kapal, kontainer, termasuk nakhoda dan kru kapal sejak operasi tangkap tangan. Namun pembongkaran kontainer baru bisa dilakukan kemarin, Selasa (7/8/2018).

Upaya penyelundupan ini, menurut Edwin, telah melanggar Undang-Undang Nomor 7/2014 tentang perdagangan dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/2015 tentang Larangan Impor Pakaian Bekas.

“Kami mendapati, ini merupakan modus baru penyelundupan barang, yang tidak langsung masuk ke suatu tempat tapi melalui pelabuhan antara, yakni dari Waingapu (NTT),” katanya.

Lantamal V Surabaya saat ini sedang melakukan pendalaman dengan mengecek keterlibatan pihak-pihak lain di belakang upaya penyelundupan barang-barang pakaian bekas ini.(den/dwi)