Pencarian KM Sinar Bangun pada hari ke 14, Minggu (1/7/2018), dilakukan dengan mengandalkan trawl atau jaring pukat.
Alat tradisional itu dipasang di dua unit kapal penyeberangan feri KMP Sumut I dan II ke lokasi temuan gambar bangkai kapal.
Sementara robot ROV milik Basarnas serta Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang tersangkut di dalam perairan, “diistirahatkan” untuk perbaikan.
Bambang Suryo Aji Direktur Operasional Basarnas, mengatakan, pihaknya akan mendatangkan robot sejenis ROV yang juga berkemampuan mengangkat benda.
Alat itu nantinya diupayakan mengangkat jasad para korban yang berada di dasar danau di kedalaman 455 meter.
Sementara, Pemerintah Kabupaten Simalungun menggagas dan memfasilitasi pertemuan dengan keluarga korban di Pamatang Raya.
JR Saragih Bupati Simalungun, memprediksi, proses evakuasi berisiko pada ketidak-utuhan jasad korban.
Sementara itu, aktivitas di Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun yang menjadi posko utama tidak seramai dan sesibuk seperti biasanya.
Kelompok orang yang berada di area pelabuhan didominasi warga yang memanfaatkan waktu libur untuk menyaksikan proses pencarian.(ant/iss/dwi)