Kasih sayang dan perhatian dari orang tua menjadi landasan kuat dalam mengasuh dan mendampingi tumbuh kembang anak. Terutama bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang harus mendapat dukungan, perawatan, dan motivasi berbeda dengan anak-anak biasa.
Ini disampaikan Eni Purnawati Divisi Pelatihan dan Pendidikan Forkasi saat kegiatan seminar parenting tentang IEP (Individualized Education Plan) atau Rancangan Program Pembelajaran Individu di Aula Rumah Sakit Darmo Surabaya.
Menurutnya, orang tua harus menjadi guru yang utama untuk anak. Dibandingkan dengan lembaga pendidikan, anak-anak jauh lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan bertemu dengan orang tuanya.
“Anak lebih lama berjumpa atau berada dengan orang tuanya dibandingkan dengan sekolah. Mereka hanya belajar beberapa jam di sekolah. Sementara sisanya, lebih banyak bersama orang tua di rumah. Itu seharusnya bisa dimanfaatkan orang tua untuk mengobservasi anak. Agar tahu, apa hambatan yang mereka hadapi,” kata Eni, Minggu (29/7/2018).
Namun, dalam hal ini, Eni mengatakan banyak orang tua masih pasif dan belum mengerti peran pentingnya bagi ABK. Mereka cenderung minder dan tidak memperkenalkan anak dengan lingkungan sekitarnya. Padahal dengan peran aktif orang tua tidak tertutup kemungkinan mereka akan tumbuh dan berprestasi seperti anak-anak lainnya.
Melalui Forum Komunikasi Orang Tua anak Spesial Indonesia (Forkasi), Eni mencoba menguatkan peranan orang tua dalam mengasuh ABK. Di dalamnya, para orang tua bisa bertemu dengan sejumlah praktisi, terapis, hingga ahli di bidang anak berkebutuhan khusus. Dengan harapan, mereka bisa memiliki banyak pengetahuan untuk merawat ABK.
Tidak menuntut anak untuk berprestasi, namun yang perlu diprioritaskan adalah membuat mereka belajar untuk hidup mandiri.
“Melalui seminar parenting ini, kami ingin memberikan penguatan kepada orang tua ABK bahwa keterbatasan harus disyukuri. Itu bukan untuk disesali karena justru merekalah orang tua yang kuat yang dititipi anak istimewa. Dengan cara, mendampingi dan memberikan motivasi di setiap sisi berkembangnya,” kata dia.(ang/tin)