Pemkot Surabaya merespon cepat adanya informasi 100 orang warga yang selamat dari bencana alam gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, yang berencana mengungsi ke Surabaya. Sekitar pukul 18.30 WIB, mereka tiba di Asrama Transito di Jalan Margorejo Nomor 74 Surabaya, Jum’at (05/10/18).
Eny Zuliati Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya mengatakan, sebelumnya pihaknya menerima informasi dari Dinsos Provinsi Jawa Timur (Jatim) adanya 100 orang korban bencana alam dari Palu yang datang ke Surabaya. Dari 100 orang tersebut, kemudian ditempatkan di Asrama Transito untuk dilakukan pendataan.
“Dari hasil pendataan itu, diketahui bahwa 14 orang itu, ada yang merupakan warga kelahiran Surabaya namun sudah berKTP Palu. Selain itu, mereka semua juga masih mempunyai saudara yang tinggal di Surabaya,” kata Eny sapaan-akrabnya, Sabtu (06/10/18).
Kendati demikian, pihaknya langsung respon cepat melakukan identifikasi alamat tinggal saudaranya di Surabaya. Dari 14 orang itu, lima orang diantaranya langsung dijemput oleh pihak keluarga. Sedangkan, sembilan orang dengan tiga Kartu Keluarga (KK) kemudian dievakuasi ke Liponsos Keputih Surabaya, sembari dibantu mencarikan alamat tinggal keluarga.
“Jadi malam itu juga sekitar pukul 21.00 WIB, kami bantu untuk mencarikan alamat tinggal saudara mereka di Surabaya,” kata Eny berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net.
Eny mengungkapkan dari 14 orang tersebut, diketahui masing-masing mempunyai saudara yang tinggal di Surabaya. Yakni di daerah Kecamatan Wonokromo, Gunung Anyar, Sawahan dan Tandes. Pihaknya mengaku langsung mengantarkan mereka ke rumah keluarga masing-masing.
“Sementara untuk warga yang tempat tinggal saudaranya luar Surabaya, ditangani oleh pihak Dinsos Provinsi Jatim, untuk dibantu mencari alamat tinggal keluarga mereka,” tandasnya.
Sri Musilowati Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Surabaya menuturkan, pihaknya bersama Dinsos membantu melakukan identifikasi alamat tinggal keluarga korban di Surabaya.
Sekitar pukul 23.00 WIB, usai diketahui alamat tinggal keluarganya, pihaknya mengaku langsung mengantarkan mereka menuju ke rumah keluarganya masing-masing.
“Ada yang kami antar langsung bertemu dengan orang tuanya, ada juga yang bertemu dengan saudaranya. Namun, mereka terlihat begitu senang bisa selamat dan bertemu dengan keluarganya di Surabaya,” kata dia.
Menurutnya, tujuan mereka datang ke Surabaya untuk mengungsi ke rumah saudara dan ingin menenangkan diri untuk sementara waktu. Namun, kata dia, tidak semua anggota keluarga mereka ikut, karena ada yang harus menjaga rumah dan harta bendanya di Palu.
“Tujuan mereka ke Surabaya untuk menghilangkan trauma juga. Dan untuk sementara ini, mereka mengaku ingin tinggal di rumah saudaranya di Surabaya,” pungkasnya.(ant/tin)