Pemkot Surabaya akan mengirimkan 15 unit alat penjernih air dan logistik lainnya melalui kapal ke Palu dan Donggala, Minggu (7/10/2018).
“Sebenarnya kita diperintah Bu Wali (Tri Rismaharini–red) berangkat tanggal 3 kemarin. Tapi tidak ada pesawat tanggal 3, baru ada hari ini tapi tiket sold out,” kata Eddy Christijanto Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Linmas Pemkot Surabaya.
Selain alat-alat dan logistik, kata dia, juga akan dikirim 3 dokter, 5 perawat, 5 Satpol PP dan petugas penggali makam. Selain itu, tim juga membawa peralatan pertukangan.
“Mereka akan di sana selama 1 minggu lalu kita rolling dengan tim baru. Mereka sudah kami vaksin TBC, penyakit kulit dan lainnya. Kami juga lengkapi dengan pakaian DVI, sepatu booth, masker anti bakteri dan lainnya,” kata Eddy pada Radio Suara Surabaya, Kamis (4/10/2018).
Konsentrasi tim yang dikirim ini, lanjut dia, diantaranya membantu evakuasi jenazah yang belum diurus, memperbaiki sanitasi sedangkan tim perawat dan dokter membantu penanganan medis.
Terkait pengiriman bantuan yang dibawa tim, kata dia, akan dikoordinasikan dengan Pemda dan BPBD setempat.
“Kita buka posko sampai 2 minggu ke depan. Sesudah itu kita akan evaluasi,” ujarnya.
Untuk bantuan uang lewat rekening sebagian dibelanjakan keperluan korban. Seperti beras yang dibeli di Surabaya baru dikirim ke Palu dan Donggala.
“Seperti yang di Lombok, uang juga kami buat untuk membangun sekolah. Kalau jumlahnya besar akan kami gunakan juga untuk membantu membangun infrastruktur. Bantuan yang paling dibutuhkan penjernih air, genset, makanan dan pakaian layak pakai,” tambahnya. (dwi/ipg)