Pemkot Surabaya mempunyai beberapa program sebagai upaya untuk melindungi anak-anak Surabaya dari tindak kekerasan anak. Program ini melibatkan sekolah, orang tua dan masyarakat.
“Soal penculikan dan segalam macam ini, bagaimana kita kemudian bersama-sama kembali melincungi anak-anak kita semua. Semua anak Surabaya anak kita bersama, tidak ada lagi ini anak siapa gitu,” kata Ikhsan Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Surabaya pada Radio Suara Surabaya, Senin (5/2/2018).
Kata Ikhsan, semua harus saling bekerjasama karena sekolah mempunyai keterbatasan waktu. Sesudah dari sekolah harus dilakukan pendampingan sehingga sinkron dengan program di masyarakat dan rumah.
“Secara normatif, yang kita lakukan sudah memperhatikan kondisi anak. Tapi perlu kita tingkatkan lagi,” ujarnya.
Kata Ikhsan, Pemkot menggencarkan tagline “Anak Surabaya Anak Kita Bersama”. Misalnya jika kita bertemu dengan anak di jalan padahal sedang jam sekolah, perlu dihampiri anak tersebut dan ditanyai.
Namun, kata dia, keluarga tetap pendidikan yang utama karena ada penguatan karakter anak. Bagaimana kepedulian orang tua menyediakan waktu ngobrol dengan anak dan melihat perkembangan anak.
“Kalau ketemu anak main game online bolos di jam sekolah ini salah satu bentuk orang tua yang kurang memantau kondisi anak. Ini perlu jadi perhatian kita bersama,” katanya. (dwi/ipg)