Untuk menunjang pelayanan kapal dan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III meresmikan Port Operations Command Center (POCC) atau pusat kontrol operasional pelabuhan, Kamis (6/12/2018).
POCC tersebut akan beroperasi selama 24 jam non-stop dalam 7 hari seminggu dan diperkuat oleh 64 operator yang bekerja secara terjadwal. Peresmian tersebut dihadiri oleh Hernadi Tri Cahyanto Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Dwi Budi Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Putut Sri Muljanto Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III, dan Onny Djayus CEO Regional Jatim Pelindo III, serta para pengguna jasa.
Putut Sri Muljanto Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III mengatakan, POCC yang meliputi wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Gresik tersebut menjadi pilot project dan akan dikembangkan secara bertahap. Ke depannya, POCC akan dibangun di seluruh regional pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III.
“Agar manfaat efisiensi dari peningkatan produktivitas operasional melalui integrasi teknologi seperti POCC dirasakan merata oleh para pengguna jasa di pelabuhan-pelabuhan lainnya. Jadi semangatnya tetap, yaitu inovasi untuk efisiensi biaya logistik nasional,” harapnya.
Ia menjelaskan, fungsi POCC ialah mengintegrasikan sistem internal seperti TOS (operasional terminal), Vasa (pelayanan kapal), Anjungan (pelayanan tagihan), dan lainnya, dengan sistem eksternal, seperti Inaportnet (sistem informasi kepelabuhanan).
“Jadi pada intinya POCC akan mengintegrasikan sistem-sistem internal dan eksternal, agar saat ada unusual condition yang mungkin terjadi di operasional pelabuhan yang sangat kompleks ini, ada sentuhan intelegensia manusia yang selalu siaga di pusat kontrol untuk memberikan solusi dengan cepat dan tepat,” ungkapnya.
Hernadi Tri Cahyanto menyambut baik adanya POCC, terutama karena telah menyambungkan Sistem Inaportnet besutan Kementerian Perhubungan dengan sistem aplikasi internal Pelindo III.
“Ke depannya masih ada beberapa bagian lain yang akan terus dikembangkan dan disambungkan lagi agar semakin powerful,” ujarnya seperti dalam rilis Pelindo III yang diterima suarasurabaya.net, Jumat (7/12/2018).
Sebelum adanya POCC, proses permohonan administrasi pelayanan kapal masih terpisah dan melibatkan beberapa pihak, antara lain pelayanan kapal dan terminal. Kini semuanya mulai dari proses perencanaan hingga pelayanan kapal, dan pengendalian bongkar muat termonitor dalam satu pintu yang terpusat, sehingga prosesnya dapat menjadi lebih efisien dan efektif baik dari sisi tenaga ataupun waktu. Hal ini sangat menguntungkan pengguna jasa.
Onny Djayus menambahkan, bahwa adanya POCC sebagai pusat informasi seluruh kegiatan operasional di pelabuhan akan mendorong ketepatan perencanaan sandar dan bongkar muat kapal, mengurangi waiting time, serta meminimalisasi idle time dan not operation time, sehingga secara total akan menekan Turn Round Time (TRT). Selain itu, juga diharapkan dapat mencapai one day billing atau penerbitan tagihan dalam satu hari, sehingga proses bisnis dapat berlangsung lebih cepat.
Manfaat untuk para pemangku kepentingan lainnya di pelabuhan dengan hadirnya inovasi POCC oleh Pelindo III, lanjut Onny, big data Pelindo III akan semakin bermanfaat untuk para stakeholders, misalnya untuk regulator, dan KP3 dapat menjadi sumber informasi jika ada unusual condition di kawasan pelabuhan.
“Lalu bagi pelabuhan lain, manfaatnya untuk mendapatkan informasi keberangkatan dan bongkar muat kapal dari pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan. Trucking company juga dapat menggunakan informasi yang tersedia untuk memprediksi kebutuhan armada pengangkutan. Kemudian untuk agen kapal dan pemilik barang tentunya kini memiliki satu tujuan kontak untuk seluruh kegiatan operasional,” jabarnya.
Moch. Sulton dari Anugerah Pacific Jaya, salah satu perwakilan pengguna jasa yang meliputi agen pelayaran dan perusahaan bongkar muat memberikan testimoni melalui tayangan video. Ia mengungkapkan, bahwa dengan adanya POCC ini tidak ada lagi keterlambatan dalam pengurusan dokumen, pergerakan kapal, ataupun tambatan kapal.
“Diharapkan ke depannya akan semakin ter-update dalam informasi, termasuk pernotaan (tagihan),” ujarnya.
Sedangkan Bram Ozi Warsito dari Dermaga Harapan Jaya berharap pelayanan pandu dapat lebih cepat dan tepat waktu, agar tidak menyebabkan keterlambatan kapal sandar. (nin/iss)