Sabtu, 23 November 2024

Pelajar Ini Sudah 20 Kali Menjambret, Akhirnya Ditangkap Polisi

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
AKP Harianto Kapolsek Bubutan menunjukkan barang bukti dan dua pelaku jambret, yang salah satunya masih pelajar SMA. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Tim Anti Bandit Polsek Bubutan menangkap dua pelaku jambret yang sering beraksi di Jalan Arjuno, Surabaya. Dua pelaku jambret itu bernama Putra Setiawan (24) warga Kupang Gunung dan BW (17) warga Putat Jaya yang masih berstatus pelajar aktif di salah satu SMA di Surabaya.

AKP Harianto Kapolsek Bubutan mengatakan kedua pelaku merupakan anggota komplotan jambret yang selama ini meresahkan masyarakat dan sering beraksi di berbagai wilayah di Surabaya. Menurut pengakuannya, kedua pelaku sudah 20 kali menjambret dengan sasaran yang beragam. Tidak hanya perempuan, mereka kerap kali juga mengincar korban laki-laki.

“Kami dapatkan dua pelaku, yang sering menjambret di beberapa wilayah. Salah satunya masih pelajar. Mereka mengaku baru-baru saja bergabung dengan komplotan jambret. Tapi aksinya sudah 20 kali menjambret. Itu yang mereka ingat, belum tahu di luar itu berapa,” kata Harianto, Senin (30/7/2018).

Kedua pelaku ditangkap, sesaat setelah melancarkan aksinya di Jalan Semarang pada Minggu (29/7/2018) sekitar pukul 13.30 WIB. Pelaku merampas tas milik korban saat berhenti di traffic light dan berusaha melarikan diri. Namun saat mencoba kabur dengan kecepatan tinggi, motor Yamaha Vixion warna hitam yang mereka tunggangi jatuh ke aspal.

Diakuinya, kata dia, pelaku tidak begitu menguasai motor yang dia gunakan. Sehingga motor oleng dan dua pelaku jambret tertimpa motornya sendiri. Seketika, sejumlah massa yang berada di sekitar lokasi langsung menghajarnya dan segera menghubungi pihak kepolisian.

“Mereka tidak bisa menggunakan motor model Vixion atau motor laki. Motor yang mereka gunakan itu punya temannya. Dipinjam dengan alasan mau jual helm, ternyata dipakai buat jambret. Pengakuannya, mereka lebih lincah menggunakan motor matic saat beraksi. Apesnya, saat beraksi mereka malah menggunakan motor yang tidak mereka kuasai, akhirnya jatuh dan bisa ditangkap,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan, lanjut dia, kedua pelaku itu sering beraksi di kawasan Arjuno, Kupang, Banyu Urip, Jarak, hingga berkasi di kawasan GBT, terutama saat pertandingan bola, yang mengincar para supporter Persebaya. Bahkan, mereka juga mengaku kenal dengan beberapa komplotan jambret di Surabaya. Salah satunya, para pelaku jambret yang beraksi di Jalan Arjuno beberapa waktu lalu dan membuat korbannya mengalami cedera otak.

Tidak hanya sekadar kenal, kata dia, kedua pelaku mengaku tahu tempat tinggal para komplotan lainnya, yang menjadi petunjuk bagi polisi untuk menangkap mereka. Kepada polisi, pelaku mengaku hasil jambretannya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan pesta minuman keras di kawasan Dolly, Surabaya.

“Ya ini mata pencaharian saya, untuk memenuhi kebutuhan. Saya lebih suka jambret HP daripada tas. Kalau diajak jambret ya saya ikut. Kalau tidak ada yang ngajak engga. Pelaku jambret saya kenal semua, termasuk yang di Arjuno. Saya tahu rumahnya. Kami sering nongkrong bersama, tapi kerjanya belum tentu bersama-sama,” kata Putra, salah satu pelaku jambret. (ang/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs