Puluhan pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS) Samarinda dievakuasi dari bangunan gedung Rumah Sakit setelah terjadinya gempa pada Jumat (28/9/2018).
dr Rachim Dinata Direktur RSUD AWS mengatakan ada sekitar 50 pasien telah dievakuasi melalui jalur darurat setelah gempa yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) petang.
“Perawat kami coba bantu tenangkan pasien bila terjadi gempa lagi, kita sudah siapkan jalur evakuasi darurat,” kata dr Rahim seperti dilansir Antara, Jumat (28/9/2018).
Ia menyebut, setelah satu jam para pasien sudah mulai tenang dan dibawa masuk ke ruang perawatan menyusul informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan gempa sudah menurun.
“Pasca kejadian, saya langsung melakukan pengecekan di bangunan RSUD dan ternyata tidak ada kerusakan,” katanya.
Gempa yang getarannya dirasakan di kota Samarinda tersebut merupakan imbas dari peristiwa gempa di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Sekitar pukul 17.00 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa bumi berkekuatan 7,7 SR di Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah.
Antara melansir, sejumlah pasien yang dirawat di RSU tersebut ketakutan ketika sejumlah barang di RSU bergetar dan ada sejumlah pasien yang berhamburan keluar dan berteriak bahwa terjadi gempa.
Selain pasien RSUD AWS, dampak gempa di Samarinda juga berimbas pada sejumlah fasilitas Hotel di Kota tersebut.
Sejumlah tamu Hotel di Kota Samarinda merasa khawatir dan belum berani memasuki kamar hotel, meski tidak ada gempa susulan. (ant/bas)