Pasca Akuisisi, Pegawai dan Mitra Uber Masih Tunggu Kepastian

Kantor operasi Uber di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (27/3/2018), ramai dengan para mitra yang ingin mengetahui kelanjutan nasib mereka setelah Uber diakuisisi pesaingnya Grab pada Senin (26/3/2018) kemarin.

Perusahaan penyedia teknologi layanan pemesanan transportasi daring itu diakuisisi pesaingnya, Grab melalui kesepakatan yang membuat semua aset serta pangsa pasarnya di Asia Tenggara dikuasai Grab.

Di dalam kantor, para karyawan Uber tampak sibuk melayani para mitra yang menanyakan nasib mereka setelah kesepakatan yang membuat Uber menjadi pemegang 27,5 persen saham Grab itu.

“Mbak masih mending diarahin ke Grab, saya aja enggak tahu habis ini bagaimana,” kata salah seorang pegawai dilansir dari Antara.

Di dalam ruangan ber-AC, wajah para karyawannya tampak tegang. Beberapa karyawan terlihat keluar masuk ruangan sekadar untuk menghisap rokok atau jajan di kantin sebelah kantor.

“Wah, tanya saja sama yang di office di dalam sana, kami tidak tahu ke depan bagaimana, yang jelas di dalam pelayanannya masih berjalan kok,” kata salah seorang karyawan Uber ketika ditanya tentang pelayanan kantor setelah akuisisi.

Sementara Suwardi (56), salah satu mitra yang sudah beberapa kali datang ke kantor Uber di Jalan Karmel Raya, mengatakan bahwa tak ada yang berubah dari kantor Uber. Hanya saja deretan komputer yang biasa ada di meja-meja para karyawan siudah tidak ada lagi.

“Yang beda ya cuma tak ada lagi komputer-komputernya, sudah pada diangkutin kemarin,” kata Suwardi.

Suwardi mengatakan, mulai Selasa (27/3/2018) ini para mitra tak bisa lagi membetulkan aplikasi yang bermasalah, apalagi daftar baru.

“Mau benerin suspend dan daftar udah enggak bisa, komputer sudah pada diangkutin kemarin saya lihat,” kata Suwardi. (ant/tna/dwi)