Amien Widodo Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memperingatkan masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana longsor dan banjir agar lebih aktif mengantisipasi datangnya bencana selama musim hujan 2019.
Menurut Amien, pembentukan masyarakat sadar bencana merupakan salah satu kunci keberhasilan penanggulangan bencana dan mestinya pemberdayaan dilakukan dengan jalan membangun komunitas terpadu antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta yang ada di sekitar lokasi rawan bencana.
“Kesiapsiagaan ini menyiratkan masyarakat sebagai subyek bukan obyek seperti yang selama ini kita lakukan,” kata Amien kepada suarasurabaya.net, Kamis (29/11/2018).
Hal itu penting dilakukan karena menurut Amien, kawasan rawan longsor di Indonesia sebagian besar sulit dijangkau lokasinya. Pemerintah yang berkewajiban menyelenggarakan penanggulangan bencana, seringkali belum bisa menjangkau semua lokasi.
“Untuk itu Partisipasi semua masyarakat sangat dibutuhkan. Kami dari Perguruan Tinggi sementara hanya bisa memberi penerangan untuk menambah wawasan lewat medsos atau kalau dibutuhkan kita bisa dan bersedia ke lokasi untuk memberikan bimbingan teknis,” kata Amien.
Amien mengatakan, pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana mengingat setiap terjadi bencana selalu saja ada sebagian desa yang terisolasi dan karena sudah dibekali ilmu maka masyarakat yang terisolir bisa bertahan hidup dengan persediaan yang dipunyai.
“Untuk itu kita menghimbau kepada seluruh masyarakat yang bermukim di kawasan rawan longsor untuk merubah perilaku yang selama ini pasif responsif menjadi aktif antisipatif,” katanya.
Amien juga mengatakan, bahwa tanah longsor tidak terjadi tiba-tiba ada, tapi ada proses yang khas, dan tanda-tandanya.
Tanda tanda tanah akan longsor antara lain; (1) ada longsor-longsor kecil, (2) retakan-retakan di tanah dan di tembok/pagar, (3) pohon yang tumbuh miring atau tiang listrik miring, (4) pohon yang terangkat dan terlihat akarnya, (5) ada sumur hilang airnya tiba tiba, (6) beberapa rumah pintu dan jendelanya tidak bisa dibuka.
Bagi masyarakat yang bermukim di kawasan rawan longsor, bisa melaporkan kalau melihat tanda-tanda tanah mau longsor dan mestinya. Pemerintah segera menindak lanjuti laporan masyarakat dengan melakukan hal-hal yang untuk mencegah/menghambat tanah longsor. Ingat data BNPB, ada 40 juta lebih masyarakat terpapar longsor. (bid/dim/ipg)