Jumat, 22 November 2024

PGI dan KWI Minta Pemerintah Tindak Tegas Kasus Ledakan di Surabaya

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Bangkai kendaraan yang terbakar pascaledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan Jalan Arjuna Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) meminta pemerintah bertindak serius dan tegas terhadap pengeboman gereja di Surabaya.

Romo Agustinus Ulahayanan, Sekretaris Komisi Hubungan Antar Umat Beragama KWI, mengatakan, jika diperhatikan, gerakan dan tindakan teroris di Surabaya merupakan sesuatu serius. Tidak boleh dianggap sepele tapi tidak perlu takut.

“Kami meminta pemerintah serius menangani hal-hal semacam ini. Terurtama pencegahan terorisme atau ideologi yang tidak manusiawi lainnya,” ujarnya di kantor PGI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Minggu (13/5/2018).

Sementara itu, PGI dan KWI juga menyampaikan duka cita mendalam terhadap peristiwa ledakan di tiga gereja di Surabaya.

“Semoga semua keluarga korban diberi ketabahan oleh Tuhan YME. Tindak kekerasan dengan alasan apa pun tidak akan menyelesaikan masalah. Lihatlah Syria yang luluh lantak,” ujar perwakilan PGI.

Dalam pernyataan resminya, PGI menyatakan tidak agama yang mengajarkan pembunuhan, tapi cinta kasih. Kesesesatanlah yang membuat manusia melakukan tindak kejahatan.

Program deradikalisasi BNPT akan sia-sia jika salah satu agama mengizinkan pemuka agama mengajak umatnya melakukan kekerasan.

mnasyagar tidak meberiangin dan kesempatan

Selain itu juga menghentikan penyebaran foto dan video korban ledakan karena itu yang diinginkan teroris. Masyarakat diminta menyebarkan perdamaian melalui media massa dan media sosial.

Jangan menggunakan teror untuk kepentingan politik sesaat.

Masyarakat tidak perlu takut tapi menyerahkan sepenuhnya kepada negara. PGI mendukung pemerintah menyelesaikan masalah terorisme.(jos/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs