Minggu, 24 November 2024

PBNU dan Muhammadiyah Ingatkan Jangan Mengkotak-kotak Mubaligh

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
KH Said Aqil Siroj Ketua Umum PBNU. Foto: nu.or.id

Kebijakan Kementerian Agama merekomendasikan 200 nama mubaligh yang dianggap memenuhi syarat untuk berdakwah mendapat penolakan dari PBNU dan PP Muhammadiyah.

Dua organisasi keagamaan terbesar di Indonesia ini menganggap rilis nama mubaligh akan memecah belah mubaligh.

Akan muncul mubaligh plat merah yakni mubaligh yang dipelihara pemerintah dan mubaligh plat hitam yaitu mubaligh di luar pemerintah.

KH Said Aqil Siroj Ketua Umum PBNU dan Haedar Nasir Ketua PP Muhammadiyah memberikan pernyataan yang sama, tidak setuju Kemenag mengeluarkan 200 nama dai yang direkomendasikan. Sebab masih banyak penceramah yang berkualitas dan belum masuk ke daftar tersebut.

“Nama penceramah yang tidak baik yang seharusnya dipublikasikan. Jangan mengorbankan ribuan penceramah yang bagus-bagus,” kata Said Aqil.

Beberapa Mubaligh yang masuk daftar 200 mubaligh Kementerian, meminta namanya dikeluarkan dari daftar tersebut untuk menghindari fitnah dan sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama dai. Salah satunya adalah Ustad Mansur dan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah.

Sedang Ustad Abdussomad yang tidak masuk dalam 200 mubaligh yang direkomendasikan Kementerian Agama menyatakan tidak pusing. Agenda ceramah penuh sampai April 2020.

Lukman Hakim Menteri Agama mengatakan, tidak ada kewajiban bagi masjid, mushola atau majelis taklim di Indonesia mengundang 200 mubaligh atau penceramah yang dirilis Kementrian Agama.

Nama-nama tersebut dirilis untuk membantu masyarakat mencari muballigh yang bisa berceramah dengan baik dan benar sehingga ilmunya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Daftar ini dinamis dan akan terus diupdate sehingga penambahan nama bisa terjadi,” kata Menag dalam keterangan tertulis, Senin (21/5/2018).

Menurut Menag, ada tiga kreteria yang menjadi acuan saat menyusun 200 nama mubaligh yang dirilis Kemenag. Yakni mubaligh yang mempunyai kompetensi keilmuan agama Islam yang mumpuni artinya menguasai secara mendalam dan luas tentang substansi ajaran Islam. Reputasi yang baik dan berkomitmen tentang kebangsaan yang tinggi.

Sementara sejumlah penceramah yang masuk 200 besar itu antara lain Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Abdurrasyid Abdullah Syafi’ie, Ahmad Musthofa Bisri, Dedeh Rosidah (Mamah Dedeh), Habib Lutfi bin Yahya, Habib Hasan bin Ja’far As Segaf, M.Quraish Shihab, Ma’ruf Amin, Said Agil Siraj dan TGB. Zainul Majdi. (jos/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs