Di bawah bayang-bayang laporan mengenai ikan paus dan spesies lain laut yang mati setelah makan sampah plastik, termasuk sampah tas plastik, PBB pada Jumat (8/6/2018) memperingati Hari Samudra Dunia.
Menurut Stephane Dujarric Juru Bicara PBB, tema tahun ini berpusat pada pencegahan polusi plastik dan mendorong penyelesaian bagi samudra yang sehat.
Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB mengatakan, bahwa masyarakat harus bekerja secara per orangan dan berkelompok guna menghentikan polusi plastik.
“Tindakan dimulai di rumah dan bersuara lebih lantang daripada kata-kata,” kata Guterres, sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi (9/6/2018).
Ia menegaskan bahwa ia akan membawa pesannya ke pertemuan puncak G-7 pada akhir pekan ini di Quebec, Kanada. Disana Gueterres berjanji akan mendesak semua pemerintah agar berbuat lebih banyak guna memerangi masalah sampah plastik.
Menurut Dujarrci, PBB bermaskud memelopori dengan memberi contoh. Hingga sekarang, sudah lebih dari 30 lembaga mulai bekerja guna mengakhiri penggunaan plastik sekali-pakai.
Satu ikan paus muda yang kelaparan ditemukan pekan lalu di lepas pantai Thailand Selatan. Meskipun ada upaya untuk menyelamatkan mamalia laut tersebut oleh dokter hewan, tapi ikan paus itu tetap mati.
Pada penghujung Februari, beberapa ilmuwan di Spanyol menemukan 17 kilogram plastik di dalam ikan paus sperm muda yang telah dihanyutkan ombak ke pantai. Mereka menduga sampah plastik menjadi penyebab matinya ikan paus tersebut.(ant/tna)