Kindermissionswerk Die Sternsinger, organisasi asal Vatikan yang fokus pada isu anak, menggandeng Universitas Airlangga untuk turut menjadi bagian dari dunia dalam memperjuangkan hak anak yang kerap menjadi korban dalam berbagai kasus-kasus kejahatan di dunia.
Yuliati Umrah S.IP., Direktur ALIT Foundation dan juga Ketua Bidang Kerja Sama Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unair mengatakan, kerja sama bisa diwujudkan dalam bentuk Pusat kajian atau kurikulum dalam pembelajaran. Namun, semua akan diputuskan melalui kesepakatan.
“Tujuan besar dari hal ini sebagai upaya untuk melindungi anak-anak korban konflik,” katanya dalam seminar yang bertajuk “The Role of Universities on Child Protection Policy (CPP) Develpoment to Enhance Peace Bulding”.
Kindermissionswerk Die Sternsinger mencatat, sekira 15 juta anak di Indonesia yang menjadi korban dalam berbagai konflik.
Kasus dalam korban bom di Surabaya beberapa bulan lalu misalnya. Dalam insiden itu telah melibatkan anak sebagai pelaku, yang dalam pandangan kita semua anak pun juga menjadi korban.
Untuk itu, diharapkan lembaga pendidikan tinggi seperti Unair akan melahirkan ilmuan yang bisa mengontrol keadaan itu.(iss/ipg)