Ingin dekatkan dunia sekolah dengan dunia kampus dan industri, Mikrotik bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menggelar Olimpiade Jaringan Mikrotik Nasional di Kampus Stikom, Surabaya, (22/9/2018).
Olimpiade ini diikuti oleh 79 tim yang terdiri dari masing-masing dua siswa dari Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara. Seluruh peserta yang hadir merupakan siswa SMK dari jurusan Teknik Komputer Jaringam (TKJ). Valens Riyadi Executive Director Mikrotik menyebut olimpiade ini merupakan kesempatan bagi siswa SMK untuk lebih mengenal dunia kampus dan Industri.
“Ini kan ada APJII nah industrinya di situ. Seharusnya ketika mereka lulus, ya operator (perusahaan,red) itu yang menyerap,” kata Valens.
Ditanya terkait alasan memilih Stikom sebagai tuan rumah penyelenggara olimpiade ini, ia menyebut bahwa memang sengaja memilih kampus yang orientasinya teknis. Lanjutnya ia menyebut siswa SMK bisa masuk ke kampus seperti ini. Ia meyakini, banyak dari anak SMK yang nantinya jika kuliah akan masuk ke kampus teknis seperti ini.
“Jadi kalau mereka pingin kuliah, mereka sudah datang ke kampus sudah melihat kampus dan tadi guru-gurunya diajak keliling kampus,” katanya.
Sekadar informasi olimpiade ini terdiri dari dua sesi, sesi pertama tes tulis dan sesi kedua cerdas cermat. Tiga tim terbaik akan dibawa ke Yogyakarta untuk mengikuti perlombaan tingkat nasional. Tim yang berhasil memenangkan olimpiade di tingkat nasional masing-masing mendapatkan hadiah, juara 1 sebesar Rp25 juta, juara 2 sebesar Rp15 juta dan juara 3 sebesar Rp10 juta. (bas/iss)