Penyedia jasa seluler, PT Telkomsel, siap mematikan sementara waktu jaringan internet jaringan data selular saat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1940 di Pulau Dewata, pada 17 Maret nanti.
“Pada prinsipnya kami mengikuti arahan pemerintah jika diminta mematikan internet jaringan selular saat Nyepi kita pasti siap,” kata Teni Ginaya Kepala Humas PT Telkomsel Bali Nusra pada Antara di Denpasar, Rabu (14/3/2018).
Namun, sampai saat ini mereka belum menerima surat edaran resmi dari pemerintah untuk mematikan internet saat Nyepi di Bali.
Dia hanya mendapat informasi melalui media massa himbauan penyedia jasa selular mematikan sementara jaringan internet mereka pada Hari Nyepi.
“Secara teknis kami siap melaksanakan tugas sesuai arahan pemerintah. Namun, kami juga perlu surat edaran resmi sebagai dasar untuk melaksanakan suatu kegiatan atau perintah,” ujarnya.
Menurut dia, jika seruan itu berjalan maka dipastikan internet data selular di kawasan perkotaan di Bali mati, sedangkan untuk di daerah perbatasan tidak bisa maksimal karena kemungkinan selular di perbatasan mendapat jaringan internet dari daerah lain. “Misalnya warga yang tinggal di kawasan Gilimanuk bisa saja mendapatkan jaringan dari BTS di Banyuwangi,” ujarnya.
Secara umum pihaknya menghormati pelaksanaan ritual Nyepi di Bali dan Seruan Bersama Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali terkait Pelaksanaan Hari Nyepi Tahun Caka 1940 tertanggal 15 Februari 2018 bahwa penyedia jasa seluler diminta mematikan jaringan internet saat Nyepi.
Sebelumnya, Nyoman Sujaya Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Bali, memastikan perayaan Hari Suci Nyepi pada 17 Maret 2018 di Pulau Dewata tanpa internet untuk data seluler selama 24 jam.
“Ini sesuai seruan bersama majelis keagamaan dan Forum Kerukunan Umat Bergama daerah setempat. Pada Senin (12/3/2018) disepakati yang sudah pasti internet di telefon seluler akan mati dan semua operator sudah menyanggupi,” katanya.(ant/ipg)