Novel Baswedan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba di Indonesia pascamenjalani rangkaian operasi pemulihan matanya di Singapura selama sekitar 10 bulan, Kamis (22/2/2018).
Informasi dari Humas KPK, Novel berangkat dari Singapura manaiki Pesawat Garuda Indonesia GA 825, dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 11.00 WIB.
Sekitar pukul 12.30 WIB, Novel sudah berada di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Sesudah melaksanakan Salat Zuhur, dia berjalan ke halaman Kantor KPK.
Dengan kemeja putih dipadu jas hitam, Novel mendapat sambutan meriah dari Pimpinan, Pegawai KPK, awak media dan aktivis anti korupsi.
Laode Muhammad Syarif Wakil Ketua KPK, Setiadi Kepala Biro Hukum KPK, Febri Diansyah Kepala Biro Humas KPK, dan Abraham Samad mantan Ketua KPK tampak berada di tengah kerumunan pegawai KPK yang kompak memakai baju putih.
“Sebuah kebanggaan buat saya bisa kembali dan bertemu rekan-rekan Pimpinan KPK, media massa dan semua pihak yang mendukung upaya pemberantasan korupsi. Penyerangan kepada saya, jangan sampai menjadi kelemahan, tapi justru saya jadikan penyemangat,” ujarnya di Gedung KPK, Kamis (22/2/2018).
Novel juga berharap semangat itu juga menular kepada rekan-rekannya di KPK, aktivis anti korupsi, dan penegak hukum lain, supaya makin berani dan sungguh-sungguh memerangi korupsi.
“Kalau penyerangan yang terjadi kepada saya kemudian membuat takut, dan mengakibatkan semangat melawan korupsi menurun, itu jadi kemenangan buat pelaku dan orang di balik penyerangan. Saya tidak mau itu sampai terjadi,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Novel juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, Presiden dan Wakil Presiden Indonesia atas perhatian serta berbagai dukungan, termasuk biaya pengobatan di Singapura.
“Saya berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama proses pengobatan mata saya bisa tuntas. Kemudian, saya bisa kembali bertugas (di KPK) sebagaimana mestinya,” kata Novel.
Sekadar diketahui, Novel akan berada di Indonesia sekitar sebulan dalam rangka pemulihan, sebelum kembali menjalani operasi lanjutan di Singapura, April 2018.
Sebelumnya, Novel Baswedan jadi korban siraman air keras, sesudah Sholat Subuh di masjid dekat rumahnya, kawasan Kepala Gading, Jakarta Utara, Selasa 11 April 2017.
Akibatnya, mata dan hidung Penyidik Senior KPK itu mengalami cedera serius, sehingga harus menjalani serangkaian operasi medis.
Sekitar 10 bulan pascaperistiwa itu berlalu, ternyata Polri masih belum bisa menangkap penyerang Novel Baswedan.
Perkembangan terakhir, Jumat (24/11/2017), Tim Penyidik Polda Metro Jaya menyatakan sudah mendapat petunjuk baru, berupa sketsa dua orang terduga pelaku penyiraman air keras. (rid/den)