Jumat, 22 November 2024

Ngekos Sekeluarga di Surabaya, Jenazah Bagus Ananda Dibawa ke Jember

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Ilustrasi. Para korban insiden jatuhnya belasan orang dari viaduk Jalan Pahlawan, Surabaya ketika menonton drama kolosal Surabaya Membara, dibawa ke RSUD dr. Soewandi, Surabaya. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Perayaan drama kolosal Surabaya Membara pada Jumat (9/11/2018) malam, menyisahkan kisah duka bagi keluarga dan tetangga almarhum Bagus Ananda (17). Bagus adalah salah satu korban meninggal dunia dari tragedi jatuhnya belasan orang dari viaduk Jalan Pahlawan, Surabaya ketika menonton drama kolosal tahunan tersebut.

Saat suarasurabaya.net mendatangi rumahnya di Jalan Gurami 6, Surabaya, pada Sabtu (10/11/2018), ternyata jenazah Bagus sudah dibawa ke tempat asalnya, di Jember.

Berdasarkan penuturan Wasiq Ketua RT 12 RW 6 Ikan Gurami 6, Bagus yang tinggal bersama kedua orang tuanya bukan orang asli Surabaya. Mereka menempati sebuah kamar kos keluarga di gang tersebut.

Pada malam tragedi itu, Sumari ayah Bagus, belum mengetahui kabar naas anaknya. Wasiq bercerita, baru sekitar pukul 03.00 WIB, Sabtu (10/11/2018). Ia mendapat kabar dari tetangganya dan bergegas berangkat ke Kamar Mayat RSUD dr. Soewandi, Surabaya.

Sebelumnya, Bagus memang berangkat sendiri ke lokasi drama kolosal Surabaya Membara. Menurut pengakuan Wasiq, dia sempat mengajak teman-teman kampungnya menonton acara itu. Namun beberapa menolak karena sedang tidak memiliki uang untuk membeli jajan di acara tersebut.

Muslimah, istri Ketua RT 12 RW 6 Ikan Gurami 6 Surabaya menceritakan, banyak warga kampung yang baru tahu kejadian naas itu di pagi harinya. Saat itu, jenazah Bagus Ananda dan keluarga sudah berangkat ke Jember.

Bagus yang masih bersekolah di SMKN 7 Surabaya ini, menyisakan duka bagi orang-orang yang mengenalnya. Umi Jumirah pemilik kos turut menyatakan rasa sedihnya yang mendalam. Ia menjelaskan, ayah bagus adalah seorang kuli di Pelabuhan Tanjung Perak. Sedangkan Ibunya bekerja sebagai buruh cuci.

“Ya Allah mas, sakno mas. Keluargane iku wong gak due. Nang surabaya nggolek kerjo, pengen anake isok kerjo. Jek cilik, kok wes dijupuk (Ya Allah, kasihan. Keluarganya orang tidak mampu. Di Surabaya bekerja dan ingin anaknya bisa bekerja. Masih kecil, tapi sudah meninggal, red),” kata Umi Jumirah sambil menangis.

Umi Jumirah mengatakan, keluarga Bagus sudah menyewa kamar selama 3 tahun terakhir ini. Ia juga menjelaskan, pada hari Jumat (9/11/2018), dia masih bertemu Bagus dan keluarganya yang membayar kos bulan November.

Sebagai informasi, sekitar pukul 19.50 WIB pada Jumat (9/11/2018), belasan orang terjatuh dari viaduk di Jalan Pahlawan ketika sedang menonton drama kolosal Surabaya Membara. Diketahui, ada 3 korban meninggal dan belasan orang terluka akibat insiden tersebut. (bas/tin/bid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs