Sebuah pohon Natal terbuat dari sekitar 219 Kurungan Ayam tersusun dengan cantiknya di ruang Pamer Perpustakaan Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya lantai 6, hingga 30 Januari 2019, menandai perayaan Natal.
“Ini karya kolaborasi. Saya yang memikirkan bahan dan filosofinya dan dosen Luar Biasa DKV UK Petra, Drs. Trimatra Bagoes yang mewujudkannya. Pohon Natal kurungan ini ingin menunjukkan bahwa manusia yang berdosa telah kehilangan kemuliaan Allah,” terang Dian Wulandari, S.IIP., Kepala Perpustakaan UK Petra.
Local content tetap dipertahankan di setiap pohon Natal yang ada di Perpustakaan UK Petra ini. Pohon Natal kurungan ini sendiri terbuat dari 219 kurungan ayam dengan tinggi 7,5 meter.
Butuh waktu sekurangnya 2 minggu merampungkan pohon Natal ini. Didasarkan dari ayat Alkitab Roma 3:23, Kurungan ini sendiri melambangkan ke tidak bebasan, ke tidak merdekaan, belenggu yang mengekang dan menyengsarakan.
Seperti itulah manusia yang terbelenggu oleh dosa terisolir dan tidak dapat berhubungan dengan Sang Pencipta.
Sementara itu, proses pembuatan pohon Natal ini ternyata bukan tanpa kendala. Mencari kurungan ayam ternyata jadi kendala tersendiri lantaran kurungan ayam mulai susah dan jarang ditemui di pasaran Kota Surabaya.
Termasuk saat mempersiapkan tiap lekuk dari kurungan ditata sedemikian rupa agar dapat kokoh berdiri. Tidak lupa dilengkapi dengan hiasan Natal dan lampu agar semakin indah.
“Saya ingin mengajak semua memahami bahwa meski telah kehilangan kemuliaan Allah, namun Yesus Kristus lahir dalam Natal, menjadi manusia sehingga Yesus bisa memberikan nyawanya dan menggantikan kita di bukit Kalvari, untuk menebus dosa kita semua,” pungkas Dian.
Pohon Natal dari kurungan ayam setinggi hampir 8 meter itu memang ditempatkan di lantai 6 perpustakaan UK Petra Surabaya, namun demikian tak jarang para mahasiswa atau mahasiswi yang memanfaatkannya sebagai background berswafoto.(tok/ipg)