Museum Etnografi FISIP Unair Raih Penghargaan Museum Terunik

Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian (EPKK) FISIP Universitas Airlangga mendapat penghargaan bergengsi tingkat nasional. Penghargaan itu berupa Anugerah Purwakalagrha Indonesia Museum Awards 2018. Bersama 435 museum yang lain, Museum EPKK Universitas Airlangga menjadi satu-satunya museum terunik di Indonesia.

Mengenai hal itu, Toetik Koesbardiati Kepala Museum EPKK FISIP Unair mengatakan bahwa menurutnya pemberian penghargaan merupakan bagian dari upaya dan inovasi yang dilakukan oleh seluruh pihak Museum.

“Museum tidak hanya berfungsi sebagai sarana edukasi dan rekreasi. Lebih dari itu, satu hal terpenting yang menjadi unggulan dari Museum EPKK FISIP UNAIR adalah menghidupkan fungsi museum sebagai wahana untuk riset atau penelitian,” jelasnya melalui rilis yang diberikan kepada suarasurabaya.net.

Mengenai alasan memilih objek kematian, sebagai salah satu hal yang diunggulkan dari Museum EPKK FISIP Unair, Toetik mengatakan baginya kematian juga memiliki keterkaitan yang erat dengan beragam budaya yang dalam hal itu juga menyangkut banyak aspek. Hal itulah yang menjadikan kematian merupakan sebuah objek yang sangat layak untuk diteliti guna memberikan edukasi kepada publik.

Ke depan Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian FISIP Unair akan terus melakukan berbagai inovasi dan gebrakkan untuk terus mendalami beragam proses budaya kematian yang ada di Indonesia.

Menyambut prestasi Museum EPKK, Nasih, Rektor Unair mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi prestasi yang telah dicapai oleh Museum. Dia juga berharap agar semua program studi yang ada di lingkungan Unair memiliki berbagai keunikan dan program yang khas seperti yang dimiliki oleh Program Studi Antropologi dengan mengelola Museum EPKK.

“Capaian ini semoga bisa menjadi inspirasi bagi fakultas dan prodi lainnya,” harap Nasih. (dim)