Pengurus Pusat Muhammadiyah, telah mengumumkan awal puasa Ramadan 1439 H, jatuh pada hari Kamis 17 Mei 2018. Sedang Hari Raya Idul Fitri 1439 H, jatuh pada hari, Jumat 15 Juni 2018.
Ketetapan itu merujuk pada hasil perhitungan astronomi atau hisab yang menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, untuk menetapkan awal puasa maupun hari besar Islam.
Sementara, KH Said Aqil Siroj Ketua Umum PBNU mengatakan, untuk menetapkan awal puasa dan Idul Fitri PBNU merujuk pada metode hisab dan rukyat. Sama dengan rujukan MUI, pemerintah dan sebagian besar ormas Islam.
Sebab itu NU baru akan menetapkan awal Ramadan setelah melakukan rukyatul hilal. Diharapkan, tidak ada perbedaan dalam menetapkan awal puasa Ramadan antara keduanya di tahun ini.
Sehubungan dengan bulan puasa, Soekarwo Gubernur Jatim mengatakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam menghadapi bulan suci Ramadan 1439 H.
Kondisi politik dan keamanan di Jatim cukup kondusif, kesediaan kebutuhan pokok masyarakat untuk keperluan bulan puasa sampai Idul Fitri pun dijamin aman.
“Persediaan beras, gula, tepung terigu, minyak goreng. daging telur ayam dan BBM, sudah lebih dari cukup,” kata Pakde Karwo, di Jakarta, Minggu (30/4/2018) malam.
Jatim juga sudah mengantisipasi untuk mencegah terjadinya kenaikan harga yang selalu menjadi momok setiap memasuki bulan puasa, karena dipicu meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Seperti tahun tahun sebelumnya, Jatim juga akan memfasilitasi warga Jatim yang akan mudik Lebaran. (jos/ino)