Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) sebuah lembaga penanggulangan bencana milik Muhammadiyah akan memberangkatkan relawan secara bertahap untuk membantu korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah. Relawan yang diberangkatkan terdiri dari tenaga medis, SAR, dan manajemen Posko.
Rofi’i Ketua MDMC PWM Jatim mengatakan, pemberangkatan relawan secara bergelombang ini terpaksa dilakukan karena sulitnya akses menuju lokasi karena Bandara di Sulteng hanya bisa dipakai pesawat tertentu.
Pemberangkatan relawan MDMC ini akan melalui beberapa opsi mulai jalur laut dan udara.
“Nanti sore, kami berangkatkan beberapa dokter, tim SAR, dan manajemen Posko lewat bandara Bali terbang langsung Mamuju. Dari Mamuju nanti dijemput tim dengan jalan darat langsung Palu. Perkiraan 12 jam Menuju ke Palu,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Minggu (30/9/2018).
Rofi’i mengatakan, pemberangkatan relawan berikutnya dilakukan Senin besok sore melalui jalur laut atau pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Kalimantan Timur. Dari Kalimantan Timur menyeberang lagi menggunakan kapal Fery dengan waktu tempuh sekitar 8 jam menuju Palu.
“Para relawan juga membawa logistik dan dua armada rescue, yang menempuh jalur laut ini,” katanya.
Rofi’i menegaskan, pemberangkatan relawan. MDMC ini akan terus dilakukan baik yang dari Yogyakarta maupun daerah lain. Sebab, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah memerintahkan agar seluruh relawan berangkat dari Jatim karena paling banyak akses transportasi yang efektif menuju Sulteng.
“Kami akan bantu para korban sampai tuntas. Seperti bencana Lombok kemarin, kami tuntaskan mulai evakuasi, penanganan kesehatan,, pemulihan pascabencana, sampai mendirikan rumah sementara untuk warga,” katanya. (bid/dwi/rst)