Jumat, 22 November 2024

MotoGP di Indonesia Bisa Menyedot 100 Ribu Wisatawan Mancanegara

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Ilustrasi

Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan menegaskan dukungan pemerintah dalam penyelenggaraan MotoGP pada 2020 di Sirkuit Internasional Sentul, Jawa Barat. Hal itu dikatakannya dalam pertemuan antara pemerintah, pengelola sirkuit dan mitra strategis di Gedung Bina Graha Kantor Staf Presiden, Selasa (18/42018).

Pertemuan dihadiri Arief Yahya Menteri Pariwisata, Basoeki Hadimoeljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Tinton Suprapto, Ananda Mikola dan jajaran pengelola Sirkuit Sentul Bogor serta Patrick Tan selaku mitra strategis penyelenggaraan MotoGP di Indonesia.

“Kita tidak boleh mundur, maju terus. Pemerintah memberikan dukungan penuh agar MotoGP bisa digelar lagi di Indonesia. Mari bersinergi untuk menjalankan tugas masing-masing,” kata mantan Panglima TNI Moeldoko.

Sementara itu, Tinton Suprapto menyatakan, menyelenggarakan kembali MotoGP di Indonesia bak mimpi yang menjadi kenyataan. “MotoGP adalah pesta rakyat, yang meskipun dilaksanakan oleh swasta tapi keuntungan besarnya dirasakan seluruh negeri,” kata Tinton.

Patrick Tan selaku mitra strategis penyelenggaraan MotoGP 2020 menyatakan siap mendukung terlaksananya event ini. “Apalagi popularitas MotoGP sangat tinggi di Indonesia,” kata pria yang berpengalaman menjadi promotor berbagai event balap internasional ini.

Terkait potensi Wisatawan Arief Yahya menyatakan, penyelenggaraan MotoGP bisa menyedot sedikitnya 100 ribu wisatawan mancanegara. “Dengan segala pengeluaran turis di Indonesia selama lima hari event, keuntungan langsungnya bisa mencapai Rp1 triliun,” katanya.

Sementara itu, dampak tak langsungnya bisa mencapai dua kali lipat dari angka itu karena MotoGP disiarkan langsung melalui 60 stasiun televisi ke 200 negara di dunia. Nilainya sekitar Rp2 triliun.

Menteri Pekerjaan Umum juga menyatakan dukungannya untuk pembangunan kesiapan infrastruktur di sekitar lokasi sirkuit. “Ini adalah proyek swasta murni tetapi kami siap mendukung jika ada infrastruktur yang terkait untuk kepentingan publik misalnya jalan, tempat parkir dan sebagainya,” kata Menteri PUPR.

Pertemuan antara tiga menteri, pengelola sirkuit dan mitra strategis ini merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Jokowi ke Sirkuit Internasional Sentul pada 6 Maret 2018 lalu dan pertemuan sebelumnya antara Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Tinton dan Ananda Mikola pada 19 Maret 2018.

Ananda Mikola menambahkan, MotoGP menjadi olahraga otomotif yang digemari berbagai segmen masyarakat Indonesia dari kalangan atas hingga bawah. “Beda dengan F1 yang hanya disukai lapisan masyarakat tertentu,” kata pembalap yang pernah tampil di ajang Formula 3000, Asia Formula 3 hingga A1 Grand Prix itu.

Sisi bisnis MotoGP dapat terlihat dari persaingan tiga pabrikan motor yang pangsa pasar besarnya ada di Indonesia. “Bayangkan, di motor para pembalap MotoGP terpasang slogan berbahasa Indonesia: Satu Hati dari tim Repsol Honda, Nyalakan Nyali dari Suzuki Ecstar dan Semakin di Depan milik Movistar Yamaha,” kata Ananda Mikola.

Pada 28 September 1997, Sirkuit Sentul pernah menggelar kejuaraan MotoGP. Saat itu Valentino Rossi turun di kelas 125 cc dan menjadi juara dengan bendera Aprilia sementara kelas 250 cc dijuarai Max Biaggi dari Honda. (jos/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs