Mobil listrik modifikasi milik Wiebe Wakker, bule asal Belanda yang sudah mengelilingi 31 negara untuk mengampanyekan mobil listrik, bernama Plug Me In, mogok di Porong, Sidoarjo, Sabtu (17/2/2018). Mobil milik Wiebe mogok setelah berupaya menembus banjir di Jalan Raya Porong arah Malang.
Arthanda Fully Ilmi pendengar Radio Suara Surabaya yang tinggal di Jalan Bukit Kismadani, Bluru, Sidoarjo menolong Wiebe, mengantarnya ke Polsek Porong, dan mengajaknya bermalam di rumahnya sembari menunggu pertolongan.
“Kemarin saya perjalanan dari Malang mau pulang ke Sidoarjo, saya lihat mobilnya Mas Wiebe ini. Mobilnya warna biru muda, platnya bukan plat Indonesia, dan yang naik bule. Makanya saya dan istri saya sepakat mendatangi, siapa tahu bisa menolong,” katanya kepada suarasurabaya.net, Minggu (18/2/2018).
Benar saja, kepada Arthanda, Wiebe yang sedang dalam perjalanan dari Surabaya ke Probolinggo mengaku kebingungan. Di Sidoarjo, dia tidak punya kenalan dan sebenarnya bule itu juga tidak terlalu paham kelistrikan.
Arthanda sempat mengantar Wiebe ke Polsek Porong agar mendapat pertolongan. Sayangnya, di Polsek Porong pihak kepolisian juga tidak bisa berbuat banyak selain mempersilakan Wiebe mengecas baterai mobilnya.
Wiebe Walker Bule Belanda yang keliling dunia dengan mobil listriknya saat berada di Polsek Porong. Foto: Arthanda untuk suarasurabaya.net
Ternyata, baterai mobil listrik itu mengalami gangguan setelah menembus banjir. Wiebe menjelaskan hal itu melalui akun instagramnya @plugmeintravel.
Dia menceritakan bagaimana dia baru saja melakukan perbaikan mobil listriknya setelah menunggu selama enam minggu di Surabaya. Sabtu itu pada akhirnya dia memutuskan melanjutkan perjalanan.
Tapi sampai di Jalan Raya Porong, dia berada di belakang sebuah truk dan tidak menyadari bahwa jalan itu sedang dilanda banjir. Sehingga dia pun terus melaju melewati genangan banjir.
“… I Drove into a pool and i got deeper and deeper and it lasted for 200 meter. The BMS (Battery Management System) starting beeping and the car stopped driving (saya mengendarai mobil ke dalam kolam (banjir) dan saya mendapati semakin dalam. Mobil masih melaju sampai 200 meter sampai akhirnya BMS mulai berkedip dan mobil mulai berhenti berjalan,” kata Wiebe.
Setelah dari Polsek Porong, Artanda dan istrinya pun menawarkan agar Wiebe menginap di rumahnya di Bluru, Sidoarjo. Wiebe setuju menginap sembari dia mencoba menghubungi rekan mekaniknya di Belanda.
Menurut Wiebe, mekaniknya di Belanda menyatakan bahwa baterai mobil listriknya kemasukan air.
Satu-satunya jalan, dia harus menunggu mekanik itu terbang dari Belanda ke Surabaya yang kemungkinan baru sampai setelah tanggal 26 Februari dan akan menghabiskan banyak biaya.
“Makanya saya coba menge-share kesulitan Wiebe ini ke beberapa akun media sosial milik youtuber otomotif yang saya tahu. Salah satunya Ridwan Hanif, youtuber yang juga penulis di autonetmagz. Dia merespons dan sempat menelepon saya,” katanya.
Melalui kisah yang dibagikan oleh Ridwan itulah, informasi tentang keberadaan Wiebe sempat viral di kalangan pecinta otomotif dan netizen di Surabaya dan Sidoarjo. Beberapa netter e100 juga sempat membagikan informasi ini dari WhatsApp Group yang diikuti.
“Sampai akhirnya, ada beberapa teknisi asal ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) merespons dan menawarkan untuk mengecek mobil listrik milik Mas Wiebe. Sempat juga ada orang ITS yang menawarkan supaya saya menelepon Pak Rektor,” kata Arthanda.
Minggu pagi, Arthanda pun mengantarkan Wiebe dan mobil listriknya ke ITS agar mendapat pertolongan dari orang yang lebih paham mengenai mobil listrik. Namun, Arthanda mengaku tidak mengetahui bagaimana kelanjutan nasib Wiebe.
Perlu diketahui, kabar tentang Wiebe sempat muncul di beberapa media nasional pada 1 Januari 2018 silam. Saat itu Wiebe berada di Solo, Jawa Tengah.
Kepada media, Wiebe menjelaskan dia akan melanjutkan perjalanan ke Ngawi, Surabaya, Bali, Flores, lalu ke Dili. Sampai Dili, mobil listrik itu akan dia kapalkan menuju Darwin, Australia, kemudian akan diterbangkan ke Belanda.
Sabtu kemarin, Wiebe sedang dalam perjalanan ke Probolinggo sebelum menuju ke Bali. Tapi sampai di Porong, Sidoarjo, mobil listrik itu terjebak banjir, mogok, dan mengalami gangguan kelistrikan pada sistem manajemen baterai akibat kemasukan air.
Wiebe Wakker telah menempuh 52 ribu kilometer melintasi 31 negara selama dua tahun menggunakan mobil listriknya. Dia sedang dalam perjalanan mengelilingi negara ke-32, Indonesia, setelah sebelumnya berkeliling di negara Asia lainnya seperti India, Thailand, Rusia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Mobil listrik yang dia kendarai adalah mobil Volkswagen Golf Variant yang telah diubah mesinnya menjadi bertenaga listrik 150 kW dengan jarak tempuh 200 kilometer.
Wiebe adalah alumnus University of Arts Belanda yang lulus pada 2014 silam. Dia sudah memulai misi “Plug Me In Travel” itu sejak 15 Maret 2016 setelah selesai kuliah.(den)