Pemkot Surabaya memutuskan untuk menggelar acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan setiap bulan setelah tahun lalu acara itu digelar dua kali dalam setahun.
Widodo Suryantoro Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya mengatakan, lebih seringnya acara ini digelar bertujuan untuk menghidupkan kembali kawasan tunjungan sebagai lokasi yang sarat sejarah di Surabaya.
“Selain itu juga untuk meningkatkan roda perekonomian pelaku UKM dan mendongkrak jumlah wisatawan asing ke Surabaya,” kata Widodo di kantor bagian Humas Pemkot Surabaya, Selasa (20/2/2018).
Pada Februari ini, kegiatan Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan akan digelar pada Sabtu (24/2/2018), diikuti 120 pelaku usaha kreatif di surabaya, di stan-stan yang disediakan di sepanjang Jalan Tunjungan.
Peserta antara lain mereka yang tergabung di Pahlawan Ekonomi, Dekranasda, UKM Dinas Koperasi, UKM dolly, UKM Dinas Perdagangan, UKM Kampung Lawas Maspati, serta beberapa peserta bagian food and beverage beberapa hotel di Surabaya.
Selain ragam makanan tradisional khas Surabaya, di acara itu warga akan mendapat hiburan dari penampilan grup band lokal Surabaya.
Widodo optimistis, pada helatan Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan kali ini, jumlah pengunjung meningkat dari 13 ribu orang pada tahun sebelumnya menjadi 15 ribu orang.
Widodo Suryantoro juga menyampaikan niat Pemkot Surabaya untuk kembali menggelar acara sejenis di kawasan Kya-Kya Jalan Kembang Jepun.
Niat ini muncul karena keluhan dari masyarakat yang diterima Pemkot Surabaya berkaitan “mati suri”-nya kawasan Kya-Kya saat malam hari.
“Bersama warga setempat, kami akan menghidupkan kembali kawasan itu lewat acara semacam ini, ” kata Widodo.(den/iss)