Bambang Soesatyo Ketua DPR RI bersama beberapa anggota Komisi III melihat langsung proses rekonstruksi tembakan yang mengenai gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Ketua DPR melihat rekonstruksi tersebut dari awal sampai akhir yang dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya dengan melibatkan kedua tersangka, yakni IAW dan RMY .
Dari hasil rekonstruksi tersebut dan mendengar pengakuan para tersangka, Bamsoet memastikan kalau tembakan ke gedung Nusantara I itu tidak ada unsur kesengajaan.
“Tadi sudah dilakukan rekonstruksi. Memang sudah sangat jelas terlihat unsur ketidaksengajaan, dan memang arah larasnya ke gedung parlemen,” ujar Bamsoet usai melihat rekonstruksi di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (19/10/2018).
Walaupun ada pembatas seng, dia memperkirakan kalau seng itu sangat lemah dan bisa tertembus. Bamsoet melihat kalau tersangka kaget saat menembak karena senjatanya (Glock 17) sudah dirubah menjadi otomatis. Akibat kaget tersebut, senjatanya menghentak naik dan mengarah ke gedung Nusantara I DPR RI.
“Saya menduga karena dia terkejut, senjatanya tiba-tiba diswitch atau diubah otomatis sehingga menghentak ke atas,” jelasnya.
Dilihat dari lubang kaca di gedung Nusantara I, kata Bamsoet, arahnya memang dari bawah ke atas yang membuktikan kalau tembakan itu dari arah Lapangan Tembak.
“Makanya kalau kita lihat titik bolongnya itu dari bawah ke atas. Kemudian bisa melewati batas pelindung di lapangan tembak, tembus ke gedung DPR karena kekuatan daya jelajah dan dobrak peluru 9 mm cukup kuat, yaitu lebih dari 1000 meter. Sedang jarak lapangan tembak ke gedung DPR hanya sekitar 300 meter,” kata dia.
Hasil rekonstruksi ini, menurut Ketua DPR, menjadi jawaban atas spekulasi yang menyebut adanya serangan teror ke DPR.
“Sehingga, menurut saya, sudah jelas tidak ada lagi spekulasi sekaligus menjawab juga spekulasi adanya serangan teroris ataupun unsur kesengajaan yang ditujukan kepada gedung parlemen,” tegasnya.
Langkah ke depan, kata Bamsoet, ada beberapa alternatif solusi yang bisa dilakukan, pertama, relokasi lapangan tembak minimal tidak untuk tembak reaksi. Yang kedua, menebalkan dan menambah pagar pemisah dengan baja oleh pengelola.
Ketua DPR mengingatkan untuk menghentikan perlakuan pihak-pihak yang suka menggoreng isu, sehingga suasana menjadi gaduh. Karena rekonstruksi ini membuktikan tidak adanya unsur kesengajaan dalam peristiwa tembakan ke gedung DPR RI.
“Saya tidak menyalahkan orang-orang yang mencoba membuat situasi panas seolah-olah menjadi genting, nggak ada itu. Kami juga mencoba mengingatkan kepada orang-orang atau pihak-pihak yang menggoreng isu ini untuk membuat suasana gaduh, tapi rekonstruksi hari ini membuktikan bahwa tidak ada unsur kesengajaan,” pungkas Bamsoet.(faz/nin/ipg)