Jumat, 22 November 2024

Mata Anak-anak pada Life with Culture Dipamerkan di Portugal

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Anak-anak di Timor Leste dalam bidikan Hilarius Bistok Wadas Fau fotografer yang memamerkannya di Portugal. Foto: Istimewa

Mata anak-anak adalah ekspresi isi hatinya. Setidaknya itu yang dirasakan dan dilalui Fau Hilarius Bistok fotografer yang menjelajahi berbagai sudut Timor Leste, lalu mengabadikannya melalui kamera dan kini dipamerkan di Portugal.

Hidup itu memang sederhana, jika hidup dijalani dengan sederhana. Pula hidup menjadi lebih menyenangkan jika dilalui dan dijalani dengan penuh sukacita. Anak-anak tidak pernah mau berpikir berat layaknya orang dewasa.

“Saya suka melihat dunia melalui mata seorang anak. Mereka mengungkapkan secara spontan tanpa rasa bersalah. Karena memang itu ada dalam diri mereka yang sebenarnya,” kata Hilarius.

Anak-anak tidak pernah memiliki kekhawatiran layaknya orang-orang dewasa, tanpa kecemasan, juga tanpa beban hidup. “Mereka tidak memiliki praduga atau kecurigaan pada apapun. Mereka mengucapkan apapun dengan jelas dan tulus,” lanjut Hilarius.

Mata anak-anak itu, lanjut pemilik nama lengkap Hilarius Bistok wadas Fau, mengekspresikan kegembiraan pada apapun. Anak-anak puas dengan apapun yang mereka miliki, besar atau kecil mungkin tidak penting .

“Saat tinggal disebuah desa di Timor Leste, saya tidak hanya melihat kesederhanaan pada anak-anak tapi juga pada orang dewasa, setidaknya sebagian besar dari mereka sangat sederhana,” ujar Hilarius yang menjadwalkan pameran mulai Sabtu (10/3/2018) sampai 17 Maret 2018 di Palacio Santiago, Guimaraes Portugal.

Anak-anak mungkin tidak terlalu banyak bermimpi, kalaupun bermimpi mungkin tidak terlalu tinggi. Anak-anak juga tidak terpapar urusan duniawi. Tapi mereka menjalani hidup dengan sederhana tetap penuh suka cita.

Selain sejumlah karya foto dengan obyek anak-anak, Hilarius juga menampilkan karya-karya dengan obyek aktivitas masyarakat Timor Leste dari berbagai sisi, serta disejumlah tempat saat di Timor Leste.

Aktivitas para perempuan di pasar, di sawah, dan aktivitas masyarakat ketika berdoa di gereja juga menjadi bidikan fotografer yang lahir di Medan tahun 1984 ini dan mengaku belajar memotret secara otodidak tersebut.

Sekurangnya 70 karya foto Hilarius dijadwalkan dipamerkan di Portugal. Fotografer yang telah melahirkan buku foto berjudul: The Spirit of Journey with OFM Conventual Indonesia ini karya-karyanya telah menghiasi sejumlah terbitan luar negeri.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs