Maraknya kasus penculikan dan kekerasan pada anak-anak di Surabaya, membuat Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya terus mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada.
Di hadapan sejumlah masyarakat yang berada di Taman Bungkul, Risma menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua dalam mengawasi dan melindungi anak-anak.
“Bapak, Ibu, saya minta tolong. Pertama, kalau ada di rumah, tolong pagar dan pintu selalu ditutup rapat. Pantau terus anak sudah pulang sekolah atau belum. Terutama putra-putrinya yang dipegangi gadget atau HP, tolong diawasi,” kata Risma saat acara launching parkir meter di Taman Bungkul, Minggu (18/2/2018).
Risma menambahkan bahwa kasus yang terjadi bukan sekadar penculikan, namun penculik juga sering kali menyakiti anak-anak.
“Kedua, kalau bapak dan ibu saat menggunakan kendaraan sedang bersama anaknya, dan terjadi sesuatu, misalnya ban bocor, kecelakaan, tolong tetap diawasi anaknya. Jangan sampai lepas, meskipun kondisinya ditabrak orang. Anak-anak jangan sampai lepas dari tangan kita dan jangan panik. Karena itu kondisi yang dicari atau dimanfaatkan oleh penjahat,” jelasnya.
Selain itu, Risma juga mengatakan bahwa masyarakat harus peka terhadap sekitar, mengingat predator anak-anak masih bebas berkeliaran dimanapun.
“Tolong kalau menemukan anak yang di sekitar Bapak, Ibu sekalian, terlihat menangis, atau sendirian, tolong tanyakan kenapa. Karena predator ada dimana-mana. Dibawah usia 18 tahun, baik itu masih SD atau sudah SMP itu masih anak-anak, bukan sudah besar. Saya sudah buat surat edaran ke ketua LKMK, RT, RW dan ke sekolah-sekolah,” kata dia.
Risma mengaku geram dengan pelaku penculikan, yang telah membuat trauma dan luka yang mendalam bagi anak-anak.
“Saya minta tolong peran dari Bapak dan Ibu, untuk tetap waspada. Karena ketika anak-anak hancur, maka masa depan negara ini juga akan hancur,” tambahnya.
Setelah menyuarakan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak, Risma melihat kondisi sekitar Taman Bungkul dan menyapa masyarakat yang berada disana. Risma berinteraksi langsung pada masyarakat yang membawa anak, terkait pesan yang telah disampaikan tentang penculikan anak. Tidak hanya orang tua, dia juga mengingatkan pada anak-anak yang sedang bersepeda.
“Kalau main jangan jauh-jauh ya, jangan sendirian, bahaya. Kalau bisa sama orang tuanya juga diajak,” kata Risma kepada anak-anak itu.
Selain itu, dia juga sempat mendatangi beberapa anak laki-laki yang terlihat menggunakan anting dan celana robek.
Anak-anak yang masih berusia sekitar 15 tahun itu, mengaku putus sekolah. Kemudian Risma memerintahkan untuk melepas anting yang digunakan anak itu dan memberikan pengarahan tentang pentingnya pendidikan.
“Saya data mereka dan saya akan coba mendatangi rumah mereka untuk bertemu keluarganya,” pungkasnya. (ang/dwi/rst)