Brigjen Bambang Suryo Aji Direktur Operasi dan Latihan Basarnas menegaskan kalau pihaknya hanya menghentikan penyelaman dalam pencarian korban pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Karawang.
Sedangkan pencarian korban di permukaan air akan terus dilakukan selama 24 jam.
Menurut Bambang, penyelaman dihentikan pada malam ini karena pandangan dibawah air tidak memungkinkan. Untuk penyelaman, akan dilanjutkan lagi besok pagi.
“Malam ini hanya penyelaman saja yang dihentikan karena alasan visibilty (jarak pandang) yang tidak memungkinkan saja. Sedang pencarian di permukaan jalan terus,” ujar Bambang dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018)
Bambang menjelaskan, proses pencarian korban dan bangkai pesawat Lion Air pada Rabu besok, akan melibatkan 14 Kapal dan dua helikopter.
“Kita kerahkan 14 Kapal yang akan melakukan pencarian. Dua Helikopter akan mencari dari atas, dan dua Helikopter stand by,” jelasnya.
Sampai pukul 19.00 WIB tadi, sudah ada sembilan kantong jenazah yang sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk segera dilakukan proses identifikasi.
“Sudah ada sembilan kantong jenazah yang dibawa ke rumah sakit Polri yang nanti akan dilakukan identifikasi,” kata Bambang.
Dia juga mengklarifikasi kalau sejauh ini, kotak hitam (black box) pesawat Lion Air JT 610 belum ditemukan.
“Black box belum ditemukan. Itu salah media yang memberitakan sudah ketemu, karena saya tidak pernah mengatakan itu,” pungkas Bambang.(faz/iss/ipg)