Motif dan karya mahasiswa serta dosen ini selain dipersembahkan khusus untuk HUT Kota Surabaya, ternyata juga meraih juara pada lomba Cipta Motif Batik pada even Surabaya Fashion Parade beberapa waktu lalu.
Kedua mahasiswa serta dosen yang berhasil merebut juara adalah Theresia Monica mahasiswi DKV UK Petra yang menyabet juara 1, dan Febrina yang meraih juara 2, serta Aniendya Christianna S.Sn., M.Med.Kom, dosen yang berhasil jadi juara 3.
Theresia Monica (Mahasiswi DKV, peraih juara 1) berkeinginan menyampaikan bahwa Kota Surabaya adalah kota yang indah dengan segala perbedaan masyarakatnya yang justru melahirkan simponi keindahan.
Dari keigninan itu, Theresia menampilkan Batik Soera, yang berasal dari Soera ing Baya yang artinya berani melawan kejahatan. “Desain batik ini ingin menunjukan keberagaman dalam dinamisme yang disatukan oleh keberanian semangat persatuan,” kata Theresia.
Bunga Jarak, Beluntas, Biduri, dan Kenanga merupakan 4 elemen utama dalam desain Batik Soera. Empat tumbuhan tersebut adalah representasi dari nama jalan yang terletak di Kota Surabaya (Jl. Jarak, Jl. Embong Kenongo, Jl. Biduri Pandan, Jl. Nyamplungan).
Penggunaan tumbuhan sebagai elemen utama juga didasari oleh keadaan Kota Surabaya pada era modern ini, yang menjunjung tinggi nilai penghijauan dan kedinamisan kota.
Sedangkan Febrina (Mahasiswi DKV, peraih juara 2) dengan Batik Surabaya karyanya memasukkan banyak elemen pada karyanya. Ada Kupu-kupu, Daun Jarak, Daun Semanggi dan Bambu Runcing.
Selain terinspirasi penutupan lokalisasi Dolly, Febrina memilih 4 warna putih sebagai dasarnya, biru tosca, hijau dan hijau kekuningan. Febrina ingin menonjolkan semangat perjuangan, sisi tangguh sekaligus keramahan masyarakat Surabaya.
Aniendya Christianna, S.Sn., M.Med.Kom., yang juga Dosen DKV UK Petra Surabaya peraih juara 3, menampilkan Batik Rujak, itulah nama batik hasil karya dari dosen yang mempunyai hobi membaca ini.
Batik Rujak memadukan komposisi Kupu-kupu, Daun Jarak dan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya. Komposisi ini sengaja menambahkan sosok Tri Rismaharini sesuai ketentuan juga kekagumannya pada sosok Walikota Surabaya yang berani tersebut.
Sekitar dua hingga tiga minggu, Nindy sapaan Aniendya Christianna ini mengutak atik karyanya. Alhasil tokoh Tri Rismaharini tampil dalam bentuk siluet saja diantara motif Kupu dan Daun Jarak.
“Saya ingin mempersembahkan sesuatu yang sesuai dengan kemampuan seni yang saya miliki untuk Kota Surabaya. Rencananya motif ini akan saya cetak di sebuah kain dan saya persembahkan pada ibu Risma,” pungkas Nindy.(tok/ipg)