Seorang mahasiswa asal Gaza, Palestina akhirnya lulus uji doktor di Universitas Airlangga Surabaya Senin (16/7/2018). Mahasiswa bernama Mohammad Omar Al-Madani tersebut menjadi mahasiswa unair pada november 2013 silam. Berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net, seharusnya ia tiba di Indonesia pada September 2013. Namun kondisi Gaza yang berada dalam konflik membuatnya baru tiba dua bulan dari jadwal yang ditetapkan.
Omar harus melewati Rafah Border, sebuah pembatas antara Gaza dan Mesir yang tidak sembarang orang bisa mengaksesnya. Dengan niat besar untuk melanjutkan kuliah di Indonesia, setiap hari Omar datang ke Rafah Border dan melakukan negosiasi dengan penjaga disana. Negosiasi berjalan alot dan baru membuahkan hasil positif pada november 2013 dan akhirnya ia bisa terbang ke Indonesia.
“Hanya ada dua pilihan, aku tetap tinggal di Gaza dengan situasi yang seperti ini atau aku keluar dari Gaza dan membuat hidupku lebih baik,” ujar Omar ketika menceritakan kisahnya melewati konflik di negaranya.
Omar dapat melanjutkan kuliah di Unair setelah mendapatkan Beasiswa Unggulan untuk mahasiswa asing yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Omar lulus dengan predikat sangat memuaskan dan mendapat gelar doktor di bidang ilmu sosial dengan penelitian yang membahas hubungan Hamas dan Iran. Dalam penelitian tersebut, Iran membina hubungan dengan Hamas atas dasar Agama kepada masyarakat Sunni. Iran dan Hamas juga membatasi Hubungan sebatas ranah politik saja. (bas/ipg)