Afifah Yantu dan Aulia Anggreini sedang berada di lantai 4 Toko Elizabeth, di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, Selasa (18/12/2018) malam. Saat itu keduanya dan rekan kerja mereka tengah bersiap untuk pulang kerja.
Tiba-tiba lampu padam. Terdengar alarm bersahut-sahutan dari mobil-mobil yang diparkir di luar. Sedetik kemudian, jalan aspal yang tepat berada di depan toko tersebut ambles. Afifah, Aulia, dan semua pegawai yang baru selesai bertugas malam itu, segera berusaha menyelamatkan diri.
Beruntung, gedung itu tidak sampai ambruk. Mereka berhasil keluar dari lokasi dengan memanjat pagar tetangga. Rasa syukur langsung mereka panjatkan.
“Tidak bisa berkata apa-apa, hanya rasa syukur yang bisa terpajatkan. Terima kasih Tuhan, atas izinmu kami semua selamat,” tulis Afifah pada unggahan Instagramnya, Rabu (19/12/2018) dini hari.
Dia kemudian menceritakan detik-detik menegangkan yang dialaminya.
Malam ini benar-benar menjadi malam yang panjang. Saat itu kami berada di lantai 4 gedung, berkumpul untuk mengakhiri pekerjaan kita. Tiba-tiba lampu padam dan suara gemuruh terdengar jelas di lantai 4 gedung tempat saya bekerja. Teman-teman berteriak. Saat itu saya mencoba untuk tenang dan melihat keadaan sekitar. Terlihat dari tempat kami mengambil wudhu, banyak mobil dan motor berbelok melalui jalan di sebelah gedung. Kami benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi. Sampai security yang bertugas berlari dan berteriak, “Lari!!! Longsor!!!”
Keadaan gelap. Kami semua berlari turun dari lantai 4 sampai ke basement hanya dengan lampu senter dari handphone. Setiba di basement, teman-teman semakin histeris karena tidak ada jalan keluar untuk kami. Tiang-tiang listrik dan semua yang biasanya di lobby hilang. Ambles. Pintu keluar tertutup dan lobi sudah ambles sanggat dalam.
Kami berusaha menyelamatkan diri. Alhamdulliah masih ada jalan setapak yang bisa kami lalui. Dengan diarahkan security, kami melalui jalan itu dengan memanjat dinding dan melompati sisa pagar gedung kami, dibantu beberapa orang di sana yang membantu mengevakuasi kami. Kami berlari tidak beralaskan apapun, berkumpul, dan berpelukan. Bersyukur untuk keselamatan kami.
Kami pulang ke rumah dengan selamat dan baru terasa bahwa kaki ini luka dan lecet. Terlepas dari itu, hanya syukur yang bisa dipanjatkan. Mohon untuk tidak memprovokasi maupun terprovokasi terhadap musibah ini yang terpenting semua selamat. Agar yang berwenang dan berkepentingan dapat menyelesaikan musibah ini dengan baik.
Sedangkan, Aulia Anggreini, juga pegawai Toko Elizabeth yang berhasil menyelamatkan diri, mengaku sempat melihat detik-detik aspal Jalan Raya Gubeng ambles.
“Pas mudun aku ndelok dewe tanah e ambruk. Ga ono dalan gae metu toko sampe penekan nang pager e tonggo sebelah. Untung kabeh sing kerjo nang Elizabeth shift bengi selamet. (Saat turun ke lantai 1, saya melihat sendiri tanahnya ambles. Tidak ada jalan keluar dari toko, kami sampai memanjat di pagar tetangga sebelah. Syukurlah semua yang bekerja shift malam di Toko Elizabeth, selamat.),” tulisnya di kolom komentar unggahan Instagram Asli Suroboyo.(iss)