Rahmat Hidayat, warga Jalan Kenanga, Mataram, Lombok melaporkan, akibat gempa berkekuatan 7.0 SR itu kondisi yang mencekam sempat terjadi di Mataram. Listrik padam, masyarakat keluar dari rumah mereka karena getaran gempa yang dirasakan sangat keras.
“Lampu padam semua di Mataram. Orang-orang tidak ada di rumah karena kondisi gempa sangat keras,” laprnya usai gempa pertama sekitar pukul 18.40 WIB kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (5/7/2018).
Menurutnya, bila dibandingkan dengan gempa pekan lalu, gempa kali ini lebih hebat getarannya.
“Yang kapan hari tidak sampai ada kerusakan materiil yang parah. Sekarang warga tidak ada yang berani masuk rumah,” katanya.
Sementara itu, Rizki yang tinggal di Perum Rembike Mataram melaporkan, saat gempa itu terjadi dia berada di Jalan Mataram. Saat berada di mobil, getaran gempa dia rasakan sangat keras.
“Ibunda saya sempat terkilir karena jatuh, sudah tidak apa-apa. Agak bengkak. Saya di ibukota, tapi pusat gempa kan cukup jauh dari kota. Gempa kali ini terasa sangat keras sekali. Lebih keras dibandingkan gempa di Rinjani minggu lalu. Kami sempat kaget juga,” katanya
Sementara, warga lain melaporkan gempa susulan terus terjadi. Sigit Warsito Warga Gunung Sari Indah yang mengaku sedang berada di Jalan Pejagik, Mataram, Lombok Barat, NTB. Dia melaporkan, sudah tiga kali terjadi gempa susulan.
“Saya di (salah satu) hotel dan semua pengunjung keluar semua,” katanya. Kepanikan terjadi akibat gempa tadi disertai peringatan tsunami.
Dia juga mengatakan, pihak hotel memberikan imbauan dan fasilitas agar para pengunjung hotel berada di titik kumpul.(den)