Pesawat Lion Air JT-610 jurusan Jakarta-Pangkal Pinang, yang diberitakan jatuh di perairan Karawang menggunakan pesawat Boeing 737 MAX.
Boeing 737 MAX adalah sebuah keluarga baru pesawat penumpang sipil (airliner) yang sedang dikembangkan oleh Boeing untuk menggantikan keluarga Boeing 737 Next Generation.
Perubahan utama adalah penggunaan mesin yang lebih besar dan lebih efisien yaitu mesin CFM LEAP-1B Internasional. Badan pesawat juga menerima beberapa modifikasi.
737 MAX Pengiriman pertama dilakukan pada 2017, 50 tahun setelah B737 terbang pertama.
Pesawat Lion Air JT-610 terbang menggunakan jenis pesawat baru Boeing 737 MAX 8 (B38M) beregistrasi PK-LQP. Lion mendesain kabin pesawat B737 MAX 8 dengan 180 kursi yang semuanya merupakan kelas Ekonomi.
Bahan bakar 737 MAX juga diklaim lebih hemat 20 persen dibanding generasi 737 saat ini (737 NG). 737 MAX akan meningkatkan kemampuan varian B737 Next Generation (NG) dengan daya jelajah terbang 340-570 mil laut lebih jauh, menjadi 3.500 mil laut (6.500 km).
Dari segi aerodinamika, B737 MAX 8 mengusung desain winglet terbaru, yang dijuluki Scimitar Winglet. Ujung sayap B737 MAX 8 terlihat seperti dibelah menjadi dua, satu menjulur ke atas dan satu ke bawah. Inilah ciri utama varian B737 MAX.
Tahun ini, Lion Air Group menerima delapan pesawat B737 MAX 8, tiga pesawat akan dioperasikan anak usahanya di Malaysia, yakni Malindo dan lima sisanya dioperasikan Lion Air. (nin/rst)