Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi ada lima partai politik nasional yang periode 2014-2019 menduduki kursi legislatif, banyak kehilangan dukungan sehingga gagal kembali masuk parlemen usai Pemilu 2019.
Kelima parpol lama yang belum aman memenuhi dukungan untuk lolos parliamentary threshold yang ditetapkan sebesar 4 persen, masing-masing PPP, Nasdem, PAN, PKS dan Hanura.
Hipotesis itu merupakan hasil survei LSI yang dilakukan serentak di 34 Provinsi dari tanggal 7 sampai 14 Januari 2018, dengan responden sebanyak 1200 orang yang dipilih secara acak.
“Berdasarkan hasil survei, kelima partai itu masih belum aman untuk lolos parliamentary threshold, karena perolehan rata-rata dukungannya masih di bawah 4 persen. Nasdem memang mendapat dukungan 4,2 persen. Tapi, karena margin of error survei ini 2,9 persen, maka Nasdem belum aman,” ucap Rully Akbar Peneliti LSI yang memaparkan hasil survei, Rabu (24/1/2018), di Jakarta.
Dari lima partai tersebut, menurut LSI, Partai Hanura adalah yang paling rawan terlempar dari parlemen. Dalam tiga survei terakhir, elektabilitas Hanura di bawah 2 persen seperti partai gurem.
“Dualisme kepemimpina dan kepengurusan yang terjadi, jelas bisa memperburuk kredibilitas serta upaya konsolidasi Hanura untuk menghadapi Pemilu 2019. Untuk menyelamatkan partai, Hanura butuh isu baru yang kuat, dan dukungan tokoh/figur yang punya daya tarik elektoral,” tegasnya.
Sekadar diketahui, survei yang dilakukan LSI tersebut menggunakan metode multi stage random sampling, dengan teknik wawancara tatap muka, dan margin of error plus minus 2,9 persen.
Survei dilakukan atas biaya sendiri, dan dilengkapi riset kualitatif seperti focus group discussion, media analisis, dan wawancara mendalam narasumber. (rid/st)