Tim penyelamat masih menjelajahi hamparan lama dan timbunan abu di Guatemala selama tiga hari berturut-turut pada Rabu (6/6/2018) untuk mencari korban erupsi gunung berapi Fuego, yang menewaskan sedikitnya 99 orang.
Volcan de Fuego, yang berarti “Gunung Api”, meletus pada Minggu (3/6/2018) dalam bencana erupsi terparah sepanjang empat dekade terakhir. Gunung itu menyelimuti Guatemala dengan abu dan mengirim bebatuan besar ke kota-kota terdekat.
Di San Miguel Los Lotes, abu dari Volcan de Fuego bahkan menutupi rumah-rumah dan hanya beberapa atap yang nampak.
Pada Rabu malam waktu setempat, badan bencana dan forensik di negara kawasan Amerika Tengah tersebut, Inacif, menaikkan jumlah korban menjadi 99, dari sebelumnya 85.
Sementara itu Insivumeh badan seismologi, volkanik, dan meteorologi Guatemala juga menaikkan status peringatan setelah sang gunung kembali mengalami erupsi pada Selasa, sehingga memaksa evakuasi bagi kalangan tim penyelamat.
Namun pada Rabu pagi, para petugas penyelamat kembali bekerja dengan kampak dan senter di tangan. Mereka membahayakan nyawa sendiri untuk mencari para korban tewas ataupun selamat. Di dekat mereka buldoser disiagakan untuk membantu pencarian.
“Kami hanya bisa bekerja di tempat-tempat di mana kami bisa berdiri di atap-atap rumah, karena abu gunung masih sangat panas. Abu-abu itu masih banyak mengeluarkan asap dan api sehingga sangat sulit bagi kami untuk tetap menggali karena kami bisa mati,” kata Diego Lorenzana seorang petugas penyelamat yang masih berusia 25 tahun seperti dilansir Antara.
Di tempat lain, para petugas menggali abu yang dengan cepat mengeras di atas area yang sebelumnya adalah sebuah jalan raya, untuk mencari kendaraan-kendaraan yang tertimbun, demikian siaran televisi lokal Televisiete.
Gunung meletus di Guatemala menyebabkan kerusakan dalam skala yang luas.
Di sisi lain, CONRED badan penanganan bencana nasional Guatemala mengatakan bahwa 1,7 juta orang telah terdampak akibat letusan gunung dan 12.000 orang telah dievakuasi.
Para relawan mendistribusikan bantuan kemanusiaan, termasuk air minum bersih, kepada para korban.
Federasi Internasional Palang Merah dan Sabit Merah mengatakan bahwa mereka telah menyerahkan lebih dari 250.000 dolar AS, dari alokasi dana darurat global, untuk membantu upaya penyelamatan pertama di Guatemala.
Selain itu, pemerintah Meksiko pada Rabu malam mengatakan bahwa mereka akan mengirim sejumlah spesialis medis, dan jika perlu, menampung para korban di rumah sakit-rumah sakit Meksiko.
Volcan de Fuego yang memiliki tinggi 3.763 meter itu adalah salah satu dari gunung berapi paling aktif di kawasan Amerika Tengah. Gungung itu terletak di dekat kota peninggalan zaman kolonial, Antigua. (ant/dwi)