Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Surabaya bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Surabaya menjenguk beberapa korban ledakan bom di Surabaya, Senin (21/5/2018).
Salah satu yang dikunjungi oleh Lazismu bersama FKUB adalah Iswadi (82), jemaat Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya yang tinggal di Jalan Ngagel Mulya XII Nomor 35, Surabaya.
Kondisi Iswadi yang mengalami luka cukup parah akibat material bom di kepala dan dada sudah lebih baik. Saat menyambut tamu dari Lazismu dan FKUB dia tampak ceria, meski harus berjalan menggunakan alat bantu.
“Ah, terima kasih saya sudah dijenguk. Saya menjadi bintang ini, bukan bintang film tapi bintang tujuh,” candanya kepada para perwakilan Lazismu dan FKUB, serta beberapa awak media.
Iswadi terdampak bom bersama dua anggota keluarganya saat baru saja tiba di Gereja untuk mengikuti Misa, Minggu (13/5/2018). Setelah peristiwa memilukan itu, dia sempat menjalani perawatan di RS Premiere Nginden Surabaya.
“Ada dua belas jahitan. Padahal sebelumnya saya sudah jatuh di kamar mandi, sudah dapat tiga jahitan. Jadi ada lima belas jahitan di sini,” kata Iswadi lalu tertawa.
Arif An Sekretaris PD Muhammadiyah Surabaya mewakili FKUB dan Warsono Badan Pengurus Lazismu Surabaya memberikan santunan kepada Iswadi berupa bingkisan barang dan sejumlah uang.
Arif An mengatakan, pada kegiatan ini, Lazismu bersama FKUB mengunjungi dan menyantuni 10 orang korban dan keluarga korban bom Gereja di Surabaya.
“Kami memberikan santunan kepada 10 korban ini, ada empat yang meninggal dan enam masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun di rumah, total senilai Rp20 juta,” ujarnya.
Warsono Badan Pengurus Lazismu Surabaya mengatakan, santunan ini ditujukan kepada para korban maupun keluarga korban bom agar diberi kekuatan dan ketabahan.
“Ini bagian dari upaya kami untuk menjaga persaudaraan, persatuan dan kedamaian, khususnya di kota kita tercinta Surabaya,” ujarnya.(den/ipg)