Sabtu, 23 November 2024

Kumpulkan Pemuka Gereja Selandia Baru, Dubes Tantowi Jelaskan Indahnya Keberagaman Indonesia

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Tantowi Yahya Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa, dan Tonga, saat bertemu dengan para petinggi gereja di Wellington, Selandia Baru, Kamis (26/7/2018). Foto: Istimewa

Tidak mudah bagi Pemerintah Indonesia untuk menjaga keharmonisan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Namun justru dengan demokrasi, rakyat Indonesia bisa dipersatukan.

Hal ini disampaikan Tantowi Yahya Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa, dan Tonga, saat bertemu dengan para petinggi gereja di Wellington, Selandia Baru, Kamis (26/7/2018).

Banyak yang dibahas dan diperbincangkan dalam pertemuan yang berlangsung akrab tersebut. Salah satunya adalah masalah kebebasan beragama di Indonesia. Dubes Tantowi menyampaikan bahwa adalah hak setiap warga negara Indonesia untuk memeluk agama dan kepercayaan dan itu dilindungi oleh konstitusi.

“Indonesia barangkali adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki Kementerian Agama. Selain sebagai manifestasi dari Pancasila, juga merupakan upaya negara untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia dalam menjalankan agamanya dapat terpenuhi,” ujar Tantowi.

Lebih lanjut, Tantowi menerangkan bahwa Indonesia saat ini adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dan satu-satunya negara dimana Demokrasi dan Islam dapat bersanding dengan mesra.

Pernyataan Tantowi ini dibenarkan dan didukung oleh Pendeta Alistair Lane dari St. John’s Presbyterian Church Wellington yang pernah berkunjung ke Indonesia tahun lalu.

Menanggapi isu pendirian rumah ibadah yang sulit yang ditanyakan oleh salah seorang peserta, Tantowi menerangkan bahwa itu tidak benar. Pemerintah memberikan jaminan asal mengikuti peraturan yang ada. SKB Pendirian Rumah Ibadah dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan konflik.

“SKB ini tidak hanya mengatur prosedur pendirian tempat ibadah, tapi juga mengharuskan pemerintah menyediakan tempat bagi umat yang belum dapat memenuhi persyaratan pendirian rumah ibadah,” jelas Tantowi.

Para pemuka gereja mengungkapkan rasa senang mereka atas kesempatan bertukar pikiran dengan Dubes Indonesia, dan harapan agar dialog semacam itu dapat terus berlangsung.(faz/tin/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs