Lebih dari 100 orang warga masyarakat, yang Senin (15/1/2018) mendatangi kantor pemasaran pengembang PT Sipoa, yaitu Royal Afather World (Raw) tetap menuntut seluruh uang atau dana yang sudah disetorkan dikembalikan sesuai jumlah masing-masing.
“Kami tidak ingin diganti dengan lokasi atau bentuk apapun. Kami tetap menuntut seluruh dana yang sudah kami setorkan ke Raw atau pemasaran Sipoa untuk dikembalikan. Seluruhnya,” terang Antonius Joko Mulyono koordinator korban Sipoa.
Antoni menolak penggantian dana dalam bentuk apapun, termasuk cek karena mewakili seluruh korban Sipoa, semuanya menyetorkan dana dalam bentuk uang.
“Kalau dana yang dikembalikan dalam bentuk cek akan kami tolak. Kami minta dana yang kami setorkan dalam bentuk uang dikembalikan penuh. Karena kami juga waktu setor dengan uang dan bukan cek!” tegas Antoni.
Sementara itu, kedatangan kembali para korban pengembang PT Sipoa kali ini adalah bagian dari undangan yang dibuat oleh pemasaran Sipoa dalam hal ini Royal Afather World yang berada tidak jauh dari lokasi proyek.
Undangan itu tertulis tentang penjelasan dari pihak PT Sipoa terkait sejumlah proyek yang belum terealisasi hingga hari ini. Namun demikian undangan yang seharusnya dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB tersebut masih belum digelar hingga menjelang pukul 13.00 WIB.
“Kalau Sipoa punya itikad baik, temui saja kami. Ini malah kami dibiarkan disini menunggu. Maksudnya apa. Kami tetap bertahan disini sampai pihak Sipoa atau Raw menemui kami dan memberikan penjelasan tentang uang yang sudah kami setorkan,” tambah Antoni.
Polisi dari Polres Sidoarjo yang berjaga di lokasi mencoba menenangkan massa dengan harapan agar suasana tetap kondusif dan para korban bisa menahan diri untuk tidak anarkis.
Sekedar pengingat, PT Sipoa dengan beberapa lokasi proyek satu diantaranya Royal Afather World sampai saat ini belum merealisasikan rumah maupun apartrmen sesuai janjinya pada nasabah atau klien yang sudah menyetorkan dana di kisaran Rp20 juta sampai milyaran rupiah.(tok/dwi)