Minggu, 19 Januari 2025

Korban Selamat Terkendala Alat Komunikasi untuk Hubungi Keluarga

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Kondisi pasca-tsunami Selat Sunda di pesisir kawasan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, jalan menuju arah pantai Carita, Minggu (23/12/2018). Foto: Antara

Yanti Herawati satu di antara korban selamat musibah tsunami Selat Sunda mengatakan, para korban yang selamat kesulitan menghubungi anggota keluarganya.

“Banyak dari korban-korban yang selamat tidak memiliki alat komunikasi. Karena itu sangat diperlukan alat komunikasi untuk mengabarkan kondisinya,” ujar Yanti dilansir Antara, Minggu (23/12/2018).

Yanti menjelaskan, sebagian besar korban yang selamat dengan kondisi luka-luka. Sebab, ombak menerjang kaca jendela penginapan saat mereka sedang tidur.

“Jadi banyak yang luka akibat terseret ombak dan pecahan kaca jendela,” ujarnya menjelaskan.

Proses evakuasi, kata Yanti, sempat terhambat karena hujan deras sejak Minggu (22/12/2018) dini hari hingga Minggu pagi. Saat ini, sejumlah korban yang luka juga sudah dibawa ke rumah sakit.

Sejumlah kendala dihadapi, di antaranya jauhnya klinik dari lokasi kejadian. Yanti menyebut, jarak klinik terdekat mencapai 10 kilometer dari lokasi kejadian.

“Saya berharap, relawan-relawan bisa membantu akses komunikasi korban, karena mereka sulit menghubungi keluarganya,” harap dia.

Bencana tsunami menerjang pantai sekitar Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan, pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi tsunami disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama.(ant/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
27o
Kurs