Gempa Bumi berkekuatan 7,4 skala richter serta tsunami yang terjadi Kota Palu, Kabupaten Donggala dan sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.
Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, sampai Rabu (10/10/2018) pukul 13.00 WIB, tercatat ada 2045 korban jiwa.
Rinciannya, 1636 orang diketemukan di Kota Palu, 171 orang di Kabupaten Donggala, 222 orang di Sigi, 15 orang di Parigi Moutong dan 1 orang di daerah Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Sebagian besar korban jiwa itu, menurut Sutopo, akibat tertimpa bangunan dan tersapu ombak tsunami dengan ketinggian mulai 2,5 meter sampai 11,3 meter.
Seluruh korban meninggal dunia yang terdata itu, sudah dimakamkan. 969 jenazah dikubur massal, dan 1076 jenazah dikubur di pemakaman keluarga.
Sementara, korban luka-luka akibat gempa bumi dan tsunami tercatat 10.679 orang, dengan rincian 2.549 luka berat dan 8.130 orang luka ringan.
Korban hilang tercatat 671 orang. Sedangkan pengungsi ada 82.775 orang dengan rincian sebanyak 74.044 orang di daerah Sulawesi Tengah, dan 8.731 orang di luar Sulawesi Tengah.
Rencananya, besok Kamis (11/10/2018), proses pencarian dan evakuasi korban bencana alam di Sulawesi Tengah berakhir.
Tapi, proses tanggap darurat bisa dilanjutkan sampai 14 hari ke depan, karena masih banyak korban yang butuh penanganan. (rid/dim/rst)