Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, mengenakan sanksi denda Rp 9 juta/hari kepada kontraktor PT Bintang Indah Sembilan Malang, atas keterlambatan pengerjaan penyelesaian pembangunan Jembatan Bengawan Solo.
“Pengenaan denda Rp9 juta per hari terhitung sejak awal Januari,” kata Andi Tjandra Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataaan Ruang Pemkab Bojonegoro, di Bojonegoro, Sabtu (24/3/2018).
Sesuai kontrak, menurut dia, pembangunan jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kota-Trucuk itu sudah selesai akhir 2017.
Tetapi pembangunan jembatan menjadi terhambat, disebabkan menunggu kedatangan tali penggantung jembatan sepanjang 26 meter dari China.
Faktor lainnya, yaitu kenaikan air sungai terpanjang di Jawa, termasuk ketika terjadi banjir beberapa hari lalu. Bahkan, di bagian barat tebing Bengawan Solo, tetapi tidak mempengaruhi konstruksi jembatan.
Ia memperkirakan kontraktor bisa menyelesaikan pembangunan jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kota-Trucuk, sekitar sebulan.
“Saat ini tali penggantung sudah datang dan dalam proses pemasangan, ya sekitar sebulan pengerjaan pembangunan jembatan selesai,” kata dia seperti dilansir Antara.
Ia juga menyebutkan Kementerian PU, juga Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) juga sudah meninjau pembangunan jembatan Bengawan Solo di daerahnya.
“Pembangunan jembatan Bengawan Solo yang kekuatannya memanfaatkan tali penggantung termasuk pembangunan jembatan tersulit kedua setelah pembangunan jembatan di Papua,” ujarnya.
Yang jelas, kata dia, di wilayah Bojonegoro terdapat enam jembatan yang melintas di Bengawan Solo. Selain itu ada Padangan-Cepu, Jawa Tengah, Kalitidu-Malo, Bojonegoro-Tuban, di dua lokasi.
Dari data yang diperoleh menyebutkan jembatan Bengawan Solo Kota-Trucuk dengan kontraktor PT Bintang Sembilan Indah Malang dibangun dalam dua tahap sejak Pebruari 2016.
Untuk tahap pertama pekerjaannya yaitu pembangunan pondasi jembatan juga pekerjaan lainnya menelan biaya Rp25 miliar dari APBD 2016 dan Rp58 miliar dari APBD 2017.
Pembangunan jembatan Bengawan Solo dengan panjang 145 meter, lebar 9,75 meter memiliki model lengkung grider dengan bahan baja. (ant/ino)