Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XI dengan tema “Menjayakan Bahasa dan Sastra Indonesia” di Jakarta, 28-31 Oktober 2018.
“Kongres ini merupakan acara berkala yang diselenggarakan lima tahun sekali yang diharapkan dapat meningkatkan kedudukan Bahasa Indonesia di dunia Internasional,” kata Prof Dadang Sunendar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, di Jakarta, Minggu (28/10/2018).
Selain itu, Dadang mengatakan, ajang ini untuk memperkuat tenun kebangsaan, mengidentifikasi mutu pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra, serta menghasilkan rumusan atau rekomendasi yang dapat dijadikan arah kebijakan nasional maupun internasional kebahasaan dan kesastraan.
Hasil Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 yang melahirkan Bahasa Indonesia, menurut Dadang, sampai sekarang masih relevan. Melalui Kongres Bahasa Indonesia ini diharapkan lahir sejumlah rekomendasi untuk pengembangan Bahasa Indonesia ke depan.
“Kongres sebelumnya melahirkan 33 rekomendasi. Dari jumlah itu, hanya satu rekomendasi yang belum terlaksana. Yakni adanya tenaga penyunting dan penerjemah di lembaga pemerintah dan swasta,” ujar dia.
Kongres Bahasa Indonesia XI Tahun 2018 menghadirkan 27 orang pembicara kunci dan undangan, serta 72 pemakalah seleksi, baik dari dalam dan luar negeri. Total ada 1.031 peserta mengikuti kongres ini, terdiri atas para pemangku kepentingan, seperti pejabat publik, akademisi, budayawan, tokoh pegiat bahasa dan sastra, pakar, guru, serta praktisi atau pemerhati bahasa dan sastra Indonesia.
Pembicara kunci pada hari pertama kongres adalah Ahmad Tohari Sastrawan yang membahas “Ragam Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Ranah Kehidupan,” dilanjutkan gelar wicara menghadirkan Sutan Adil Hendra Wakil Ketua Komisi X DPR RI dengan bahasan “Bahasa dan Sastra untuk Strategi dan Diplomasi” serta wakil dari Kementerian Dalam Negeri dengan bahasan “Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik.”
Ada sembilan subtema yang dikembangkan dari tema besar itu, yaitu pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik, bahasa, sastra, dan teknologi informasi, ragam bahasa dan sastra dalam berbagai ranah kehidupan, pemetaan dan kajian bahasa dan sastra daerah, pengelolaan bahasa dan sastra daerah, bahasa, sastra, dan kekuatan kultural bangsa Indonesia, bahasa dan sastra untuk strategi dan diplomasi, dan politik dan perencanaan bahasa dan sastra.
Pada Kongres Bahasa Indonesia XI akan diluncurkan beberapa produk kebahasaan dan kesastraan, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia Braille, buku Bahasa dan Peta Bahasa, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Daring, Korpus Indonesia dan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Daring.
Produk lainnya, buku Sastrawan Berkarya di Daerah 3T, 546 buah buku bahan bacaan literasi, Kamus Vokasi, Kamus Bidang Ilmu, dan Aplikasi Senarai Padanan Istilah Asing (SPAI) juga akan diluncurkan di acara ini.
Sejumlah penghargaan seperti Adibahasa, Penghargaan Sastra, Anugerah Tokoh Kebahasaan, Duta Bahasa Nasional 2018, dan Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional 2018 juga diberikan dalam kegiatan ini.(ant/den)